About my Blog

But I must explain to you how all this mistaken idea of denouncing pleasure and praising pain was born and I will give you a complete account of the system, and expound the actual teachings of the great explorer of the truth, the master-builder of human happiness. No one rejects, dislikes, or avoids pleasure itself, because it is pleasure, but because those who do not know how to pursue pleasure rationally encounter consequences that are extremely painful. Nor again is there anyone who loves or pursues or desires to obtain pain

Nyala atau Denda Tilang


Brother, seperti yang sudah diketahui. Per November 2010 ini, pihak Kepolisian/Polantas akan menindak tegas para pengendara sepeda motor yang tidak menyalakan Lampu utama/ Main beam baik pada siang terlebih lagi malam hari.

Sosialisasi akan Safety Riding, yang salah satunya menyalakan lampu utama pada siang hari sudah dimulai beberapa tahun yang lalu. Tanggal 14 Agustus 2007, ketika saya masih di Jawa Pos Radar Malang, dicanangkan sosialisasi Responsible Riding di halaman MaPolresta Malang. Responsible Riding adalah sebagai tingkatan kedua atau lanjutan dari Profram Safety Riding, yang mengedepankan respect atau sikap saling menghargai antar sesama pengguna jalan.

Kembali ke kewajiban menyalakan lampu sebagai wujud dari Pasal 293 UULLAJ No. 22 tahun 2009. Nagh, di kota kecil Pare, Kediri yang saya tinggali sekarang. Shock therapy ini sudah berjalan selama hampir 1 bulan. Beberapa minggu yang lalu teman sekantor bilang, bahwa dia habis ditilang karena tidak menyalakan lampu di siang hari. Hal ini juga diperkuat ketika saya melewati razia Polres Kediri di seputaran jl.Lawu, senin kemarin (11/10/10).

Saya sangat mendukung, karena bagaimanapun juga ini sudah menjadi Undang-undang. Selain itu, menyalakan lampu merupakan kebiasaan bagus untuk menghindari adanya kecelakaan.

First Impression Riding KLX 150 S

Baru kemarin sore update status di FB kaya gini
"Liat trial game.. Jd pgn beli 1 motor lg. Tabungannya buat beli KLX cukup kayaknya"
Ditambah tadi pagi, sewaktu mandiin si Pio di El Kahfi Jl.Jakarta, Malang liat KLX mbladhus yg mau dicuci, jadi semakin ngidam ama KLX.

Namanya juga lagi ngidam, lha ini ada kesempatan untuk free test ride, ya dijabanin toh.
Well, sore itu setelah olahraga jogging di seputaran kampus Brawijaya. Teman kost adik saya, yang tunggangan sehari-harinya KLX 150 S datang. Adik sepupu saya langsung pinjem dan yang terlebih dahulu nyobain KLX nya, kemudian gantian baru saya.

Sipp, inilah motor yang saya cari. Riding position yang pas, shock yang empuk dan tarikan yang enteng dan responsif. Test sebentar di jalanan kampung sekitaran kampus. saya sengaja cari jalan yang banyak polisi tidurnya, berjalan-jalan sekitaran 1 km lah.

Suspensi depan belakang terasa empuk, beda jauh ama shock Scorpio saya yang memang sudah dimodif agak keras. Handling mantab, cuman nggak berani lebih memacu atau bergaya bak supermoto rider. Lha wong berbugil kaki alias ndlamak, celana pendek, baju ala kadarnya bro. takut ndlosor ntar. Kayaknya dengan riding gear lengkap, berani nyoba mbelok ala counter steering neh.
Tarikan enteng khas motor yang didesain melahan jalanan sulit..

kapan ya bisa punya sendiri, buat nemenin si Scorpio dan HSX125R. Mungkin bila angsuran HSX 125R dah lunas, mendingan HSX nya dijual buat beli KLX..
Teringat nostalgia jaman masih kerja di Malang dulu. Tiap minggu jalan-jalan dan adventure pakai motor trail.

Touring Ziarah ke Maqam Ibrahim Asmaraqandi, Tuban

Hari ke-Tiga Tour de Jatim diakhiri dengan Ziarah ke Maqam Sunan Gesing atau Maulana Ibrahim Asmaraqandi. Beliau merupakan Ketua Walisongo pertama, juga sebagai ayah dari Sunan Ampel. Istri Ibrahim Asmaraqandi (ibu Sunan Ampel), yang merupakan putri Kerajaan Campa, adalah kakak dari Istri Prabu Brawijaya, yang bernama Dewi Martaningrum yang melahirkan Raden Patah.
*foto suasana tahlil di Makam Maulana Ibrahim Asmaraqandi

Makam beliau terletak di Desa Gesikharjo, Kec. Palang, Tuban. Dengan Koordinat GPS "S : 06'54'185 dan E : 112'07'619". Setelah sholat Isya', perjalanan dimulai dari Bojonegoro menuju ke Babat-Widang, kemudian sampai di perempatan/pertigaan Patal belok ke kanan menuju desa Ndoro. (Jalur ini merupakan jalan pintas dari arah babat). Setelah sekitar 15km membelah hutan, maka kita akan menemui jaluPantura. Belok kekiri , kemudian sebelah kiri sekitar 100 meter kita akan disambur Gapura besar makam Beliau.

*ngopi di warung dulu biar kuat melek'an

Oh ya, untuk pengendara Sepeda Motor. Kendaraan bisa langsung diparkir di halaman Masjid yang masih satu komplek dengan makam, karena saya pakai mobil maka diharuskan parkir agak ke barat dari makam (jalan kaki 30 meter dari parkiran ke makam). Tarif parkir Rp.3000,- untuk mobil sekelas Panther. tarif parkir sepeda motor saya tidak tahu.
Untuk masuk ke makamnya peziarah tidak ditarik biaya, alias gratis.

Di tiap malam jum'at seperti hari kemarin, diadakan acara bacaan Ratib. Untuk acara puncaknya yaitu sholat Hajat dan Istighotsah dimulai pukul 23.00. Setelah berwudhu dan kirim Ya'sin, tahlil dan doa kepada Beliau sejak jam 22.00. Saya ambil shaf depan (lumayan). Acara selesai sekitar jam 01.00 dinihari.
*suasana di halaman Masjid Makam.

Nigh, yang penting.. rata-rata mereka yang yang ziarah, selain karena ingin sekedar ziarah, mereka punya beberapa hajat. Makanya diadakan sholat hajat dan Istighotsah..
Ada yang meminta kepada Allah agar dimudahkan urusannya, ada yg curhat kepada Allah, ada yang minta jodoh dll. Yang terpenting semua mintanya kepada Allah.

Di sepanjang jalan/gang dari parkiran menuju makam, banyak lapak-lapak kaki lima yang menjual aneka souvenir, oleh-oleh, toilet umum, penginapan dan warung. jangan Khawatir harganya mahal seperti tempat wisata, murah-murah kok, bisa ditawar, nggak pake berbelit-belit lagi. saya beli gelang dari kayu wangi cuman dapet Rp.3000,- doang, muuuraaahhh...

Alhamdulillah, saya merasakan kedamaian setelah Ziarah ini, plong rasanya bisa curhat dengan sang Khalik Allah swt. Saat itu juga merasakan, bahwa almarhum ayah hadir dan menyapa, dengan senyumannya. seakan-akan nyata.

Ke depan, Insya Allah akan saya ceritakan juga Ziarah saya ke Makam waliyullah yang lain.. semisal Makam KH.Hasyim Ashari, KH.Wahid Hasyim, Gus Dur di Tebu Ireng; Makam Tegalsari (Kyai Ageng Muhammad Besari), makam Sewulan (Kyai Basyariyah/ RM. Bagus Harun).

Daun Kenikmatan (Petani Tembakau)


Demi sebatang kenikmatan bagi dirimu wahai para penikmat tembakau,
demi beberapa lembar rupiah, agar dapurku tetap mengebul,
demi hasil panen yang bisa membiayai anak-anakku bersekolah,
Dan demi sejarah.. tetap kutanam daun-daun kenikmatan ini..
Brother, terenyuh sekali melihat tanaman tembakau di seputaran Jombang, Lamongan dan Bojonegoro. Betapa tidak, kali ini petani tembakau di daerah tersebut harus menahan pilu. Panen tembakau yang diharapkan bisa menyambung cita-cita kehidupannya, kini harus musnah.
Musnahnya panen tembakau kali ini sebenarnya sudah saya prediksi. Menurut analisa BMG Juanda, Surabaya. Propinsi Jawa Timur sepanjang tahun 2010 ini akan terus hujan. Otomatis, tanaman tembakau yang membutuhkan panas musim kemarau akan kesulitan hidup. Jika dipaksakan, maka daun tembakau akan membalikkan daunnya. Hal ini terjadi sebagai respon terhadap cekaman air. Letak stomata, yang bisa dibilang sebagai pintu penguapan air yang berada di bawah, akan kurang efektif membuang kelebihan air jika tetap pada posisi normal.
Namun, entah karena kurang informasi, atau karena tipikal petani kita yang sudah terbiasa dengan siklus tahunan yang normal, maka di sepanjang jalur Ploso,Jombang sampai Bojonegoro masih kita jumpai petani yang menanam tembakau. Salah satu alasan yang cukup logis sekali adalah, bahwa petani kita butuh uang untuk melanjutkan hidup di tengah ketidak-adilan sistem Pertanian selama ini.

Bagi anda penikmat rokok, pernahkah anda membayangkan bagaimana susahnya menghadirkan kenikmatan yang ada dijepitan jari anda sekarang???

"ditulis dengan ditemani sebungkus rokok A-mild kesukaan saya.

Silaturrahmi dengan KoboI/KOBOYS/Indomotoblog Jatim

"Tak kenal, maka tak sayang". Untuk mempererat tali silaturrahmi sesama pengunjung warung rondho/ warung ijo terutama yang sering muncul di Forum KOBOI/KOBOYS, maka setiap ada waktu senggang saya upayakan untuk Kopdar. Selain karena rasa penasaran, atas "penampakan" sebenarnya dari teman-teman, juga untuk sarana silaturrahmi menambah saudara dan wawasan tentang dunia Roda 2 dari berbagai sudut pandang berbeda.

Kopdar/ silaturrahmi pertama saya dengan teman-teman KOBOI/KOBOYS adalah dengan Bro Benny Bikers Adiknya Orin alias Benny. Bro yang punya blog di blade_us.wordpress.com ini ternyata rumahnya dekat dengan rumah indekost saya. Mumpung masih dalam suasana Lebaran, dan karena bro benny belum balik mengelana kembali ke Ibu Kota, sore itu saya berkunjung ke rumahnya.


Silaturrahmi kedua lebih heboh/ borongan. Silaturrahmi ini bermula ketika mas Taufik, Juragan Rondho dan Mbah Edo mau mengadakan Test Ride Byson dan New Scorpio di Bromo. Mas WSP alias Dani Ramadian menawari untuk Kopdar ketemu artis-artis Indomotoblog.


Kebetulan juga, bro Azizy yang punya alamat blog di http://azizyhoree.wordpress.com/ membaca percakapan kita (saya dan WSP) di warung Ijo. Bro Azizy pun siap untuk ikut kopdar. Untuk cerita di Bromo dapat dibaca di Link (ini) dan (itu).


Karena saya berwilayah kerja di Bojonegoro, Tuban dan Lamongan, maka suatu saat nyambung juga dengan saudara KOBOI di Bojonegoro. Beliau adalah Mas Darmawan yang mempunyai blog di bedunduk.wordpress.com. Beberapa kali saya tidak sempat mampir,alhamdulillah Senin kemarin (4 Okt), akhirnya ada waktu senggang juga di sela-sela kesibukan supervisi.


Kedepan, saya berharap bisa menyambung tali silaturrahmi dengan teman-teman Indomotoblog/KOBOI/KOBOYS, dan bahkan teman-teman sehobi yang lain.

Tak Kasih Bonus Pertanyaan :

"kiri kaki siapa, Kanan kaki siapa?"

yang bisa jawab, tak transferi Pulsa saja ya..hehehe.

But, Serius neh. Untuk jawaban yang benar pertama, pasti saya kasih dagh.. Lumayan khan buat internetan/telepon celengan.

Facelift New Scorpio Z ala Touringrider



Daripada membahas lampu New Scorpio Z, yang kata si ini harusnya gini, katanya si itu mestinya gitu. Mending refresing liat gambar di bawah ini. iseng2 ngutak-ngatik gambar dari internet. nyoba2 facelift, biar New Scorpio tampah cakep.

ayo coba temukan lima perbedaan dibawah ini :


facelift ala touringrider's

cowok itu bukan saya lo...hehehe


Berhadiah : PERTAMAX!!!! qiqiqiqiqi..
Pio keinginan saya : lampu depan tetap bulat.

Journeys to Bromo (jalannya Kentirr, mak nyusss buat adu nyali)

Setelah menyelesaikan administrasi di kantor, sabtu siang jam 10.00 tgl.25, saya meluncur ke Malang, siang itu kita bertiga, saya (touringrider), bro WSP dan Azizy berencana untuk Touring bareng ke Bromo. Sekalian Kopdar bareng blogger Indomotoblog (Mas Taufik, Mas Tri dan Mbah Edo (ada bro Roda Gila jg kayaknya)).


Saya menyusul bro WSP di pasar lawang, kemudian menyusul bro Azizy di pertigaan jalur Bromo Via nongkojajar. Sebelum bertemu bro Azizy, sempet diguyur hujan deras di Fly over Lawang, namun laju motor nggak bisa dihentikan.qiqiqiqi..

Menyusuri jalan yang asing, touringriderpun cukup menjadi sweeper, alias yang paling belakang. Maklum, belum pernah touring ke Jatim sebelah timur.

Jalanan via Pasrepan benar-benar menantang, kualitas belokan sangat yahud. Jalur Pujon-Ngantang-Kasembon yang biasanya saya libas di akhir pekan masih belum ada apa-apanya jika dibandingkan. Wel, walaupun beberapa kali CB bro azizy rewel, namun darah muda yang masih mengalir di jiwanya, mampu mengalahkan motor CB tua yang ditungganginya (applaus buat Bro Azizy).

Setelah istirahat beberapa saat di gardu pandang, pertigaan sebelum penanjakan, saya kebagian ngebonceng bro Azizy karena CBnya sudah bener-bener tak mampu diajak jalan. Jalanannya benar-benar menantang. Terjal, curam dan makadam. Hanya 1 yang saya pikirkan waktu itu "asemmm, velg CW Scorpio ane baru neh!!.hahahaaaa..

Berbekal GPS, bro WSP menjadi penunjuk jalan yang handal. Bro azizy berkali-kali mensupport saya, "awas jurang disebelah kiri", "awas jurang di sebelah kanan", "awas turunan curam". Jangan harap si Pio sukses 100% melahap lautan pasir, berkali-kali saya dan bro azizy hampir jatuh gara-gara selip, puncaknya saya tidak mampu menghandle spin di kubangan lumpur, dan..srutttt.. bruak.. (*maaf loh bro azizy,agihihihi).

Alhamdulillah wa syukurillah, dapet nasi Kotak dari Yamaha.. laper euy.. Sembari makan, saya ngobrol dengan Mas Tri, mas Taufik, Mbah Edo dan Pak Paulus dari YMKI. Mulai masalah istilah dan definisi ambles, kepala klingon, moncer dll. Suasana akrab khas brotherhood langsung mengalir begitu saja. Diiringi musik dari Steven & coconut trees and shaggydog.

Setelah acara Launching, para Artis Indomotoblog harus balik ke Hotel. Touringrider, WSP dan Azizy masih ingin narsis-narsis dulu di situ. Maklum, kalau ndak ada acara foto-foto kkhan nggak afdol. Setelah puas, kita kembali menyusuri jalan menuju penanjakan.

Tetap dengan GPS nya bro WSP menjadi navigator handal. Sempat disalip ama KLX, tapi kaciaaannn.. kesasar KLXnya.hahahaha.. Sampai-sampai harus dikejar oleh warga lokal yang mengingatkan.

Dan, inilah saatnya menguji nyali di penanjakan.. brummmm, si Pio asli kewalahan menaklukkan tanjakan. Karakter Scorpio saya yang responsif, dipadu dengan jalanan makadam yang terjal, membuat saya miris.. Pikiran saya selalu : Velg-velg dan velg.. tambahan juga, Kampas Kopling sebenarnya waktunya ganti Sabtu itu, namun saya paksakan untuk Touring dahulu. Walhasil, bro Azizy harus pakai acara jalan kaki. Setelah sampai di jalan yang lumayan mulus, si Pio kembali melenggang, hehehe..

Jam12 malam, Sembari menunggu sunrise, kita nginep di salah satu warung. Makan minum kopi dan mie telor sambil ngangetin badan di depan perapian. Pagi sekitar jam4, mulai banyak wisatawan datang. Kitapun ikut bersiap.

Masya Allah.. indahnya sunrise di Bromo. Saya nggak akan banyak cerita, silahkan dinikmati saja gambarnya.

Ada beberapa hal yang harus saya akui dari touring kali ini.

  • Darah tua (saya dan WSP) emang masih kalah ama darah muda (Azizy).aghihihi..
  • GL Pro series adalah Motor eces dan sip untuk menaklukkan jalanan terjal Gn.Bromo. (nih artikel dari Bro Azizy)
  • Pakai Mio?? Vario?? kasihan motornya. :))

Bengkel Pak To , Pare (Recomended)

Setelah saya Modif ganti velg kemarin (http://touringrider.wordpress.com/2010/09/09/scorpio-ngidam-velg-17/) masih ada beberapa pekerjaan rumah. Karena, intinya modifikasi adalah memasang barang yang bukan bawaan asli dari pabrik. Maka, perlu ada beberapa penyesuaian agar keamanan dan kenyamanan masih terjaga.

Cakram depan masih ngesrot/nempel pada kaliper, karena lebar rumahan/Bushing/bosh velg CW kurang lebar sekitar 5mili. Selain bunyinya miris, cakrampun menjadi panas sekali. Dampaknya bagian yang bersinggungan menjadi semakin tergerus. Ujung-ujungnya rem pun menjadi tidak pakem.

Hal tersebut juga membawa dampak, shockbreaker depan menjadi terdesak agak ke dalam, menjadi tidak lurus/ agak tertekuk. Efeknya, pantulan menjadi tidak selembut aslinya.

Rencananya, Si Pio tidak akan saya masukkan 73 motor lagi (kecewa), namun akan saya masukkan bengkel di Pasar Njoyo, Madiun di bengkel langganan saya.

Dus, rencana saya berubah. Setelah Kopdar dengan bro Benny Bikers (anggota Koboi juga) , dia menyarankan untuk menyervis di Bengkel Pak To Tertek Pare.

Si Pio dibenerin sama mas sapto

Sabtu pagi-pagi sekali sekitar jam 8, Pio dibongkar. setelah menjelaskan maksud dan tujuan (halagh..hehe), si Pio muai dibongkar roda depannya. Di bengkel mas Sapto yang didirikan oleh Pak To (mbahnya sang mekanik) ini, ada dua bagian. yang depan khusus bubut, colter, tambal blok mesin, dll dah.. yang samping agak belakang buat bengkel motor.

Dudukan Cakram Pio dibubut, agar bisa masuk agak ke dalam (entah berapa mili). Kemudian cakram juga dibubut ulang, karena agak sedikit goyang (kok bengkok ya, gak nyadar kalo g lurus). Agar lebarnya sesuai, dan jarak velg dengan Shock depan antara kanan dan kiri pas, maka ganjal ring setebal 5 mili, dipasang pada sebelah kanan/dekat as cakram. alhamdulillah, jam 12 kelar.

Untuk pengerjaannya memang terasa lama,yaitu 4 jam dari jam 8 sampai 12. Namun, saya merasa puas, Karena

  • mas Sapto (mekaniknya) bisa diajak ngobrol dan sharing masalah motor.
  • Pengerjaannya teliti sekali dan sesuai kemauan kita.
  • Selama itu, dia tidak nganggurin si Pio. maksudnya, bila ada motor lain datang, sewaktu cakram Scorpio saya masih dibubut oleh mekanik lain, dia baru ngerjain motor yg baru datang. Cakramnya si Pio sudah selesai, motor lain ditinggal dulu. Efektiflah gampangnya.
  • Recomended oleh KOYS (Kediri Owners Yamaha Scorpio), COP (Community Yamaha Pare) dan Jupiter Lovers.

Selama 4 jam nongkrong disana saya ngiler, bukan karena UG atau ada celengan. tapi karena banyak motor CB 100, CB 125 dan Binter yang masih original. Dan hebatnya yang punya mbah-mbah. Terbersit dalam hati.

Honda gareng

Gimana nih kalo motor ini saya tawar. Lah wong masih original, kinyis-kinyis, mulus lagi. daripada tiap hari buat angkat panen? yatho- yatho- yatho.hahahaha..

Scorpio rasa CDI BRT

Speeder freak seperti saya, tak akan puas dengan kecepatan yang sudah dicapai. Rasa penasaran dan keinginan untuk merasakan sensasi melaju high speed di motor kesayangan harus terus dikejar.

Untuk mengobati rasa penasaran, sebelum lebaran, CDI Scorpio asli bawaan pabrik saya ganti merk BRT. Harganya Rp.340.000,-, tinggal Plug and Play saja alias PnP. Saya dapat barangnya di 73 motor, Madiun. (saya sangat kesulitan nyari bengkel Modif di Kediri).

Untuk rasanya setelah dipasang dan di test Ride selama 1 bulan, sebagai berikut.

Gigi perseneling 3, RPM 7000, mencapai kecepatan 80 Kpj. Gigi 4, RPM 7000, mencapai 100 Kpj, Gigi 5 nggak pernah nyoba. Untuk RPM Maksimal yang pernah saya coba adalah 9000RPM, Gigi 4 bisa mencapai 120Kpj. Gigi perseneling 5??? nggak tahu deh.. Jarang pakai Gigi 5, masuk gigi perseneling 4 saja sudah cukup.

Sedikit saran buat teman2 yang ingin mengganti ke BRT, ada obrolan saya dengan teman Scorpioholic di Fb, agar Accu jangan sampai tekor.

semoga bermanfaat.

Scorpio ngidam Velg 17″

hihihi, emang nih, Scorpio saya sudah ngidam velg 17″ sejak dari bulan Desember tahun2009 kemarin. Alhamdulillah, rejeki THR dan Insentif dari kantor cair tepat pada waktunya. Daripada kelamaan ngendon di tabungan yang ditakutkan malah akan terpakai untuk keperluan lain, maka lekas-lekas saja dibelanjakan. walaupun eman dengan ban Swallow x-worm yang masih lumayan.hiks.. (sapa yg mau? bekas tapi)

ban lama Pio

Malam sebelumnya (8 september 2010), saya nongkrong dengan teman-teman V-nom (V-ixion Owner Madiun), karena liat modif-modif keren dan ngobrol masalah motor, makin keracunan dah, dan yang jelas makin menjadi-jadi niat untuk ganti velg.

Setelah beberapa kali survey di seputaran kota Madiun, maka jam 10 pagi tadi (9 september 2010), si Pio saya masukkan ruang rawat inap ke 73 motor.

Si Pio ngidam velg ring 17″ merk I-Pro. sebenarnya dia ingin merk Power-1. Sayang, saya kehabisan stok waktu ke Wisnu motor. Untuk bannya, saya sarankan agar Pio memilih Corsa 110/70-17 untuk depan dan 120/70-17 untuk belakang, tambah yahud dia menginginkan tubeless.

Untuk daftar belanjaannya di 73 motor, Jl.Cokroaminoto 86 Madiun, sebagai berikut :

daftar belanja di 73 motor

1 set Velg I-Pro Ring 17″ CW Rp.1.085.000,-(udah discount loh)

1 Ban Corsa ukuran 110/70-17 Rp.260.000,-

1 Ban Corsa ukuran 120/70-17 Rp.290.000,-

2 pentil tubeless Rp.15.000,-

2 Lager TDR 6202C20 (krn orinya oblak) Rp.40.000,-

Saya masih belum puas, karena posisi spatbor depan masih cungkring,

velgnya masih cungkring

so mekanik 73 motor minta dibawa kesitu lagi hari senin 13 september 2010. Dikarenakan sore itu mereka sudah mau siap-siap merayakan Takbir Lebaran.

Setelah mengeluarkan total Rp.1.690.000,-, si pio bakalan nambah ngidamnya, ninggikan monoshock belakang pada hari senin 13 september nanti. Moga-moga rejekinya masih ada ya..

penampakan baru si Pio

Wew, muacet ternyata jess..

3 hari sebelum lebaran Kluyur-kluyur, sekalian persiapan buat pekerjaan habis lebaran entar, ternyata rame sekali jalannya.. gileeee..

Di Jombang, yang notabene pusat keramaian terpusat di Pasar Besar siang itu terlihat sangat rame, apalagi di depan Toko Keraton.

Keramaian di depan Toko Keraton

Tambah parah di Babat, Lamongan.

Di Babat Lamongan, kemacetan terjadi karena parkir truk yang sedang melakukan bongkar muat terlalu memakan jalan. Hal itu diperparah angkutan umum yang ngetem seenaknya. Memang, di kota kecamatan yang merupakan pertemuan 3 kabupaten yaitu Lamongan, Bojonegoro dan Tuban ini, geliat ekonomi sangat terlihat.

bongkar muat plus pengemudi tanpa helm

Nagh, kalau dari Kediri ke arah Malang kemarin, kemacetan masih terjadi akibat perbaikan Jembatan Ngeprih, Pujon yang masih belum selesai.

kondisi jembatan Ngeprih, Pujon

So, buat bro-bro semua. Hati-hati di jalan, yang banyak stok sabarnya, kewaspadaannya karena banyak orang belanja mendekati lebaran ini. Dan bisa dipastikan semakin macet.

Obrolan dengan Mekanik Yamaha.

Dialog antara mekanik Yamaha (mk) dengan saya (sy).

mk : wah, kalau mau keren, velgnya ganti yang lebar juga dong mas.

sy : iya pak, rencananya juga gitu. sy kemarin dah survey velg CW Power 1 ring 17, plus Ban Swallow x worm, kira2 habis 2 juta.

mk : kok CW? kagak takut peyang? jalan di Indonesia mana ada yang 100% mulus mas. eman-eman (red : rugi)

sy : lha bagusnya gimana pak?

mk : pakai aja velg merek DID, TK, dlll…(sy lupa)

sy : oh gt ya?

mk : jangan Rossi atau ride it atau… (sy lupa), cepet peyang. sampyan suka touring khan?

sy : ohhh, gt.

mk : tuh, liatin mio sy yg biru. pakai velg Vario jari-jari tuh. udah lebar, keren lagi.

sayapun bergegas ke parkiran bengkel, dan balik ke mekanik lagi.

sy : oke mas. keren.

mk : klo mau pasang velgnya Binter Merzy saja. lebar.

sy : apa nggak berat?

mk : berat sih, tp kalau masnya mau ganti ya pakai yg jari-jari saja. mereknya tadi yg sy sebutin.

sy : ring 17 apa 18 enaknya?

mk : 18 saja mas, tapi kalau mau gaya ya pakai 17 saja gpp. kalau saya mending 18.

sy : knp?

mk : biar kerja mesin enteng.

*mekaniknya nerusin ngerocos, padahal antrian di bengkel resmi dah banyak.

*saya hanya bilang iya-iya. tertarik sih ngobrolnya, tapi tadi siang saya bener-bener merasakan haus. (mekaniknya nyruput es, sy yg puasa cuma bisa nelan ludah yg dah kering.hahahaha)

*ganti velg CW kaya multistrada? atau tetap jari-jari kaya Torindo??

Dari beberapa obrolan tadi saya puya beberapa ide buat postingan ke depan.

  1. Ingin membahas tentang masalah fasilitas jalan di Indonesia.
  2. Sisi humanity/personality antara bengkel resmi dengan bukan (Blogger lain sdh ada yg mbahas sebenernya.)
  3. Wajah scorpio saya jika dah jadi ganti velg. Insya Allah goal operasi wajahnya sebelum lebaran.

3 tahun

Alhamdulillah, Blog ini sudah berumur 3 tahun. Kala itu secara tidak sengaja melalui Blog bang Andika (*nama alamat Linknya terhapus gr2 maintainance), yang seringkali menyikapi masalah progamming komputer, saya kesasar ke dashboard Blogspot.

Langsung saja, buah pemikiran yang berjubel di harddisk PC Pentium 3 886Mhz itu saya pindahkan ke media online tersebut.

Karena pada waktu tahun 2006-2008 saya bekerja di Jawapos (sebuah grup media milik Dahlan Iskan yang sekarang menjabat dirut PLN), postingan lebih banyak menyikapi tentang masalah sosialita yang terjadi d masyarakat.

Setelah sekian lama vakum, karena kesibukan d tempat kerja baru. Muncul lagi semangat untuk berbagi. Kali ini tentang dunia otomotif, khususnya Touring.

dan alhamdulillah, bisa tergabung dalam Komunitas KOBOI (komunitas Blogger Otomotif Indonesia). Terima kasih buat mas Taufik yang menerima blog saya , sebagai salah satu rujukan bagi penggiat otomotif Indonesia.

sudah 3 tahun, nggak kerasa juga mencurahkan pikiran. Dan usia yang masih muda patut dirayakan. Dan di usia 3 tahun itu pula, rumahnya akhirnya pindah ke wordpress. (*gara2 rayuan maut bang Maskur (http://maskurmambangblog.wordpress.com/)

Semoga bisa tetap mengeluarkan ide2 baru dan berguna.

Touring Rengel (Sore-Malam Hari)

Walau panas, haus dan lapar melanda disaat puasa ini, namanya kewajiban ya harus dilaksanakan. Cek area di Tuban sebenarnya sudah direncanakan 2 minggu yang lalu. Dikarenakan kesibukan administrasi yang tidak bisa ditunda dan diwakilkan, malam minggu pun menjadi sasaran untuk mengganti waktu kerja.

Bukit kapurmengais rejeki

Selama perjalanan, tidak banyak yang bisa dinikmati, karena memang sudah terbiasa menjalani jalur Pare-Tuban. Hanya bukit-bukit kapur yang ditambang, hamparan sawah yang terkena banjir, atau sore itu ada seorang ibu yang asik mengais rejeki mencari ikan wader di sebuah sungai. Namun sewaktu pulangnya lebih terasa istimewa.

Saya bisa melihat api dari site pengeboran blok cepu pada malam hari. Benar-benar pemandangan yang indah. Kalau selama ini melihat pada siang hari, api dari pengeboran blok Cepu di Kecamatan Soko hanya terlihat biasa saja. Disaat posisi gelap dan hujan, cahaya cerah memancar ke segala penjuru, terlihat terang benderang api yang membumbung 30 meter dari atas tanah tersebut. Itung-itung sebagai penghematan pencahayaan kali ya?hehe.

Kenapa, gas yang keluar dari pertambangan minyak tidak dimanfaatkan buat masyarakat sekitar ?. Seumpama kalau disalurkan ke rumah penduduk atau dibikinkanlah dapur umum, Itu khan suatu penghematan bagi alam dan sedekah bagi pengelola. Penduduk bisa memanfaatkan gas/api dari pengeboran secara gratis.

Nggak tau deh ama Policy negara kita masalah tambang minyak.

Nyebrang Brantas

kemarin tanggal 17 Agustus 2010, saya sempatkan untuk pulang sebentar ke kota kelahiran. kangen orang rumah bro..
Kali ini ambil jalur yang berbeda dari biasanya. Berangkat dari kost Pelem, Kota Pare langsung ke arah barat ke arah Papar- nyebrang tangkis/tanggul sungai Brantas- naik perahu-ngronggot-tanjunganom-warujayeng kebarat-tembus Loceret kembali.

Yang mau ane ceritain adalah naek perahunya neh. Ni petaruhan nyali, secara ane pernah trauma waktu nyebrang di Kanorejo, Rengel, tuban. Buset dah waktu itu, mau nyemplung Bengawan solo Scorpio ane.
Bermodal nekat, ane coba lagi nambang (*istilah orang kediri). Karena perahu yang dipakai lebih lebar dan besar, kondisinya terasa stabil. ada 5 motor yang naik bersamaan waktu itu. cukup dengan membayar Rp.1000,- (*ane kasi lebih waktu itu), ane bisa mempersingkat waktu tempuh Pare-Kediri selama 30 menit.

Dirasa sudah kembali berani, pulang ke Pare besoknya, ane naik lagi perahu.hehehe..

*Pio waktu naek perahu.

Rantai Scorpio dan Filter Oli

Masih ada kaitannya dengan Postingan sebelumnya.

Karena memang sudah berumur tua (5 tahun), pasti ada saja kerewelan pada nih Pio. Suara kemretak/ berisik pada rantai membuat saya benar-benar terganggu, masak motor kencang suaranya ngalahin "TIGER" (buat Tigermania sorry).hahaha..

Setelah cek, memang rantai sudah waktunya diganti dengan yang baru. 1 set harganya Rp.760 .ribu. Rantai yang menunjukkan gejala minta diganti adalah yang sudah keliatan tidak pas waktu bersanding dengan sproketnya. Rantainya sudah nggak elastis lagi alias bengkok-bengkok (waduw, parah!!!)
Setelah pasang baru.. Trataaaa... suara yang muncul ketika narik kopling dan lepas gas adalah gesekan ban. alusssss..

berkaitan dengan postingan sebelumnya tentang Filter Oli.
Sekalian saja saya ganti part berharga Rp.80.000,- ini. Selain karena sudah lama tidak diganti sejak saya beli 2 tahun silam (KM.30.000an sekarang 63.000an), saya mewrasakan keanehan, karena konsumsi OLI Mesinnya 1600ml. Kalau dipaksakan pakai 1200ml sesuai yang tertera di blok mesin, mesin bakalan overheat.


*filter Oli yang sudah banyak gram/pasir besinya.

Scorpio Ngempos/ Hilang Kompresi


Damn, ngapain lagi nih Pio?

Well, pagi itu saya berencana servis Scorpio, karena minggu kemarin ngebul alias ngeluarkan asap putih. Saya pikir ini pasti Klepnya minta di skur/di benerin lagi. Dengan kick starter saya nyalakan, brum.. asap putih ngebul, namanya juga dah 1 minggu nggak dipakai, cuma dipanasin doang. Lhadalah, kok tiba-tiba mati. Coba kick starter lagi, lohhhh... bener-bener ngempos alias nggak ada tendangan balik. Ngelujur saja tuh kick starter. Ini pasti bermasalah sama kompresinya.

Akirnya pagi itu bersusah payah naikin si Pio yang berat ke Pick Up dan loading di Timbul Jaya Motor. Main Dealer Yamaha di Kota Kediri.

Utak-atik dari sam Bagus (mekanik langganan), melaporkan bahwa posisi per ring seher/piston Scorpio kagak pas posisinya. Posisinya saling sejajar, semestinya posisinya saling membelakangi. Posisi sejajar ini mengakibatkan oli merembes ke ruang bakar. Selain oli mesin masuk, posisi ini juga mengakibatkan hilangnya kompresi.

Tidak perlu ganti dan nggak ada yang baret pada dinding ruang bakar maupun pistonnya. Well, tinggal dibenerin lagi aja posisinya. Sekalian juga di stel klep ama yang laennya.

Jam 4 sore, setelah cek lahan ke Tulungagung saya mampir. ke bengkel, untuk melihat kondisi terakhir si Pio. Ya udah, kenapa nggak ganti sekalian seat Gear (rantai) dan Oil Filternya aja sekalian. Saya ambil deh besok sam..

Warung Kikil, Mojosongo, Diwek, Jombang


Mumpung puasa, gelontorin ama info Wisata Kuliner aja deh..

Jika anda melewati jalan raya Diwek, yaitu jika anda dari arah Surabaya, belok ke kiri arah Pare, sebelum Stasiun Jombang/Alun-alun Jombang. Maka sempatkanlah mampir ke Warung Kikil Mojosongo.

Di daerah Mojosongo ada beberapa warung yang membuka jualan special, yaitu Nasi Kikil khas Mojosongo. Nasi putih yang berlauk kikil dan dikasi kuah berbumbu seperti kuah asem-asem, cocok untuk berbuka puasa di bulan Romadhan kaya gini. Kalaupun tidak, masih afdol kok menikmatinya, sebab warung-warung ini buka pada malam hari, sekitar setelah sholat Maghrib sampai jam 9 malam.

Untuk harga 1 porsinya sekitar Rp.12.000-15.000,-. cukup mahal, namun sesuai dengan cita rasanya..

Kalau saya mah, berlangganan yang di seberang masjid jami' Diwek atau seberang Akper (qiqiqi, ada maksud terselubung). Cocok sebagai tempat mampir setelah Touring mingguan ke Bojonegoro-Tuban,

Warung bothok Kras. (Touring ke Tulungagung)


Namanya sudah mendarah daging, sekali ada kesempatan pasti digunakan untuk Touring.hehehe..
Nggak pakai lama, ketika bertemu teman sekantor yang ber-Area di Tulungagung di Kantin, dan ditawari untuk ikut cek lapang bersama, saya langsung mengiyakan. Lha wong cuma 1 jam perjalanan dari kantor saja loh.

Seperti biasa, setelah acara cek lapang selesai, kita wisata kuliner. Hmm, apa ya yang khas dari Tulungagung. Karena tidak menemukan tempat mampir yang pas, akhirnya kita putuskan untuk makan siang di daerah Kras, Kabupaten kediri.

Terpilihlah warung bu Misiyah yang berada di Jalan Raya Kediri-Tulungagung, tepatnya di Desa Karangtalun, Kec.Kras, Kediri. Kalau dari arah Kediri, warung ini terletak sebelah kiri jalan setelah SPBU kras. Banyak terlihat mobil yang mampir.

Menjual beraneka macam bothok, ada udang, tempe, kutuk, cumi, tongkol, tawon (kesukaan saya), rempelo ati, dll.. Buanyakkkkk.. ampe saya nggak hapal.

cukup murah, dan rasanya laggziiisssss, enak tenan..
Ndak mau banyak cerita, langsung ke TKP saja gan..

Refresh Karat di Scorpio

Batang Spion bawaan Yamaha biasa bermasalah dengan karat, jika sudah berumur lama dan sering terkena hujan. Nah, daripada nganggur, sore itu saya sempatkan untuk merefresh beberapa bagian dari Scorpio yang sudah berkarat terutama batang Spionnya.

Dimulai dengan membersihkan karat dengan amplas halus ukuran 500/1000, setelah dibersihkan dengan air dan dikeringkan, maka pengerjaan sudah bisa dimulai.

Bermodalkan Pylox warna hitam yang ada di pasaran, saya balur bagian yang sudah diamplas tadi. agar bagus, ambil jarak kurang lebih 15 cm antara sprayer dengan material yang akan dicat. Jangan terlalu tebal. tipis saja. Apabila kurang tebal dapat diulang lagi jika cat pertama sudah kering. Usahakan pengecatan dilakukan secara merata. Perasaan sangat berpengaruh disini.

Setelah beberapa kali di labur dan dirasa sudah cukup tertutup rapi bagian-bagian yang sudah mulai terserang karat tadi, saatnya di dobel sama Pylox warna clear. selain berfungsi sebagai vernish/pelindung, cat clear berfungsi untuk mengilapkan cat tadi.

Setelah benar-benar kering, pasang lagi. selesai..
Nggak terasa sudah sore, waktunya mandi trus jalan-jalan ke Simpang Lima Gumul..huahuahua..