About my Blog

But I must explain to you how all this mistaken idea of denouncing pleasure and praising pain was born and I will give you a complete account of the system, and expound the actual teachings of the great explorer of the truth, the master-builder of human happiness. No one rejects, dislikes, or avoids pleasure itself, because it is pleasure, but because those who do not know how to pursue pleasure rationally encounter consequences that are extremely painful. Nor again is there anyone who loves or pursues or desires to obtain pain

Bengkel Pak To , Pare (Recomended)

Setelah saya Modif ganti velg kemarin (http://touringrider.wordpress.com/2010/09/09/scorpio-ngidam-velg-17/) masih ada beberapa pekerjaan rumah. Karena, intinya modifikasi adalah memasang barang yang bukan bawaan asli dari pabrik. Maka, perlu ada beberapa penyesuaian agar keamanan dan kenyamanan masih terjaga.

Cakram depan masih ngesrot/nempel pada kaliper, karena lebar rumahan/Bushing/bosh velg CW kurang lebar sekitar 5mili. Selain bunyinya miris, cakrampun menjadi panas sekali. Dampaknya bagian yang bersinggungan menjadi semakin tergerus. Ujung-ujungnya rem pun menjadi tidak pakem.

Hal tersebut juga membawa dampak, shockbreaker depan menjadi terdesak agak ke dalam, menjadi tidak lurus/ agak tertekuk. Efeknya, pantulan menjadi tidak selembut aslinya.

Rencananya, Si Pio tidak akan saya masukkan 73 motor lagi (kecewa), namun akan saya masukkan bengkel di Pasar Njoyo, Madiun di bengkel langganan saya.

Dus, rencana saya berubah. Setelah Kopdar dengan bro Benny Bikers (anggota Koboi juga) , dia menyarankan untuk menyervis di Bengkel Pak To Tertek Pare.

Si Pio dibenerin sama mas sapto

Sabtu pagi-pagi sekali sekitar jam 8, Pio dibongkar. setelah menjelaskan maksud dan tujuan (halagh..hehe), si Pio muai dibongkar roda depannya. Di bengkel mas Sapto yang didirikan oleh Pak To (mbahnya sang mekanik) ini, ada dua bagian. yang depan khusus bubut, colter, tambal blok mesin, dll dah.. yang samping agak belakang buat bengkel motor.

Dudukan Cakram Pio dibubut, agar bisa masuk agak ke dalam (entah berapa mili). Kemudian cakram juga dibubut ulang, karena agak sedikit goyang (kok bengkok ya, gak nyadar kalo g lurus). Agar lebarnya sesuai, dan jarak velg dengan Shock depan antara kanan dan kiri pas, maka ganjal ring setebal 5 mili, dipasang pada sebelah kanan/dekat as cakram. alhamdulillah, jam 12 kelar.

Untuk pengerjaannya memang terasa lama,yaitu 4 jam dari jam 8 sampai 12. Namun, saya merasa puas, Karena

  • mas Sapto (mekaniknya) bisa diajak ngobrol dan sharing masalah motor.
  • Pengerjaannya teliti sekali dan sesuai kemauan kita.
  • Selama itu, dia tidak nganggurin si Pio. maksudnya, bila ada motor lain datang, sewaktu cakram Scorpio saya masih dibubut oleh mekanik lain, dia baru ngerjain motor yg baru datang. Cakramnya si Pio sudah selesai, motor lain ditinggal dulu. Efektiflah gampangnya.
  • Recomended oleh KOYS (Kediri Owners Yamaha Scorpio), COP (Community Yamaha Pare) dan Jupiter Lovers.

Selama 4 jam nongkrong disana saya ngiler, bukan karena UG atau ada celengan. tapi karena banyak motor CB 100, CB 125 dan Binter yang masih original. Dan hebatnya yang punya mbah-mbah. Terbersit dalam hati.

Honda gareng

Gimana nih kalo motor ini saya tawar. Lah wong masih original, kinyis-kinyis, mulus lagi. daripada tiap hari buat angkat panen? yatho- yatho- yatho.hahahaha..

1 komentar:

obie said...

saya juga pernah mas, tp dulu saya pelek almu lebar penyebabnya. akhirnya kampas rem sedikit digerinda biar pas.

o iya mas, blognya sampeyan kok waktu masuk blogspot tp pindah tiba2 pindah ke wordpress dw tp artikel yang berbeda? apa mozila saya yang gj