Saya menyusul bro WSP di pasar lawang, kemudian menyusul bro Azizy di pertigaan jalur Bromo Via nongkojajar. Sebelum bertemu bro Azizy, sempet diguyur hujan deras di Fly over Lawang, namun laju motor nggak bisa dihentikan.qiqiqiqi..
Menyusuri jalan yang asing, touringriderpun cukup menjadi sweeper, alias yang paling belakang. Maklum, belum pernah touring ke Jatim sebelah timur.
Jalanan via Pasrepan benar-benar menantang, kualitas belokan sangat yahud. Jalur Pujon-Ngantang-Kasembon yang biasanya saya libas di akhir pekan masih belum ada apa-apanya jika dibandingkan. Wel, walaupun beberapa kali CB bro azizy rewel, namun darah muda yang masih mengalir di jiwanya, mampu mengalahkan motor CB tua yang ditungganginya (applaus buat Bro Azizy).
Setelah istirahat beberapa saat di gardu pandang, pertigaan sebelum penanjakan, saya kebagian ngebonceng bro Azizy karena CBnya sudah bener-bener tak mampu diajak jalan. Jalanannya benar-benar menantang. Terjal, curam dan makadam. Hanya 1 yang saya pikirkan waktu itu "asemmm, velg CW Scorpio ane baru neh!!.hahahaaaa..
Berbekal GPS, bro WSP menjadi penunjuk jalan yang handal. Bro azizy berkali-kali mensupport saya, "awas jurang disebelah kiri", "awas jurang di sebelah kanan", "awas turunan curam". Jangan harap si Pio sukses 100% melahap lautan pasir, berkali-kali saya dan bro azizy hampir jatuh gara-gara selip, puncaknya saya tidak mampu menghandle spin di kubangan lumpur, dan..srutttt.. bruak.. (*maaf loh bro azizy,agihihihi).
Alhamdulillah wa syukurillah, dapet nasi Kotak dari Yamaha.. laper euy.. Sembari makan, saya ngobrol dengan Mas Tri, mas Taufik, Mbah Edo dan Pak Paulus dari YMKI. Mulai masalah istilah dan definisi ambles, kepala klingon, moncer dll. Suasana akrab khas brotherhood langsung mengalir begitu saja. Diiringi musik dari Steven & coconut trees and shaggydog.
Setelah acara Launching, para Artis Indomotoblog harus balik ke Hotel. Touringrider, WSP dan Azizy masih ingin narsis-narsis dulu di situ. Maklum, kalau ndak ada acara foto-foto kkhan nggak afdol. Setelah puas, kita kembali menyusuri jalan menuju penanjakan.
Tetap dengan GPS nya bro WSP menjadi navigator handal. Sempat disalip ama KLX, tapi kaciaaannn.. kesasar KLXnya.hahahaha.. Sampai-sampai harus dikejar oleh warga lokal yang mengingatkan.
Dan, inilah saatnya menguji nyali di penanjakan.. brummmm, si Pio asli kewalahan menaklukkan tanjakan. Karakter Scorpio saya yang responsif, dipadu dengan jalanan makadam yang terjal, membuat saya miris.. Pikiran saya selalu : Velg-velg dan velg.. tambahan juga, Kampas Kopling sebenarnya waktunya ganti Sabtu itu, namun saya paksakan untuk Touring dahulu. Walhasil, bro Azizy harus pakai acara jalan kaki. Setelah sampai di jalan yang lumayan mulus, si Pio kembali melenggang, hehehe..
Jam12 malam, Sembari menunggu sunrise, kita nginep di salah satu warung. Makan minum kopi dan mie telor sambil ngangetin badan di depan perapian. Pagi sekitar jam4, mulai banyak wisatawan datang. Kitapun ikut bersiap.
Masya Allah.. indahnya sunrise di Bromo. Saya nggak akan banyak cerita, silahkan dinikmati saja gambarnya.
Ada beberapa hal yang harus saya akui dari touring kali ini.
- Darah tua (saya dan WSP) emang masih kalah ama darah muda (Azizy).aghihihi..
- GL Pro series adalah Motor eces dan sip untuk menaklukkan jalanan terjal Gn.Bromo. (nih artikel dari Bro Azizy)
- Pakai Mio?? Vario?? kasihan motornya. :))
0 komentar:
Post a Comment