About my Blog

But I must explain to you how all this mistaken idea of denouncing pleasure and praising pain was born and I will give you a complete account of the system, and expound the actual teachings of the great explorer of the truth, the master-builder of human happiness. No one rejects, dislikes, or avoids pleasure itself, because it is pleasure, but because those who do not know how to pursue pleasure rationally encounter consequences that are extremely painful. Nor again is there anyone who loves or pursues or desires to obtain pain

MALANG SUDAH DI HARI SELASA


Di malam yang selarut ini pukul 23.59 kurang beberapa detik lagi hari senin, 20 Agustus 2007 akan berlalu, tetap saja tidak bisa kupejamkan mata ini...
Walau tadi siang ngantuk, tapi tetap saja mata tak bisa kompromi. Padahal besok jam 5 harus ke kantor, piket mengawasi peredaran koran. Weeleeh... jan mripat.
Mo liat TV filmnya udah pernah aq tonton semua.. Hampir tiap akhir pekan kuhabiskan malam panjang dengan 5-6 judul film pinjaman dari rental. Dari horor, perang, fiksi, silat, techno dan macem-macem ampe gak ingat film apa aja yang pernah kutonton.. Sering malah harus kecewa, karena lupa judul, pinjem 2 kali film yang sama..
Kegilaanku nonton terbentuk dari kecil. Waktu kakak dan adik harus berjuang keras belajar untuk ujian besok paginya.. Aku malah diperbolehkan nonton TV, karna memang gak pernah terbukti paginya aku gak bisa mikir, maksudnya nonton tv malam-malam tidak berpengaruh buruk terhadap nilai dan prestasiku...
Itu belum seberapa jika dibandingkan keenakalanku waktu SD hampir tiap minggu ke Bioskop. Habis sholat Isya' dengan sarung yang disembunyikan di perut dengan cara dililit, aq meluncur bersama Sondy, tetanggaku.. naek sepeda onthel tentunya.
Di kota sekecil Madiun dan pada jaman itu (tahun 1990-an), hanya dengan parkir 100 perak dan tiket paling mahal 1000 doang sudah bisa nonton. Jangan dibayangkan menonton di Studio 21 seperti sekarang. Bau pesing dan kualitas audio yang cemprang plus panasnya ruangan karena tidak ada AC bikin kita kelelahan, pulang jam 10 malem waktu klas 6 SD udah biasa. Paling juga dimarahi ortu.hehehe...
Kini dengan makin murahnya perangkat hiburan, TV dan VCD (DVD masih mahal dan jarang yang pakai loh..!!!) kematian bioskop seperti itu sudah bisa diprediksi. Sekarang “Bioskop Lawu” itu berubah menjadi “Pasaraya Sri Ratu”, dan entah bagaimana nasib “Bioskop Arjuna” yang terletak di Utara alun-alun Madiun itu?? aku sudah lama tak melihatnya karena lama tidak pulang ke Madiun...
Ayo waktunya tidur!!!! Jangan ngelantur aja!! Malang sekarang sudah di hari Selasa, tanggal 21 Agustus 2007.....ZZZZ..zzzzzzz.zzzzz....................................

0 komentar: