Boeing 737-800s
Boeing 737-800s, senin 20 Agustus 2007 , pukul 10.27 terbakar pada menit ke 10 setelah landing atau saat phase “Taxi”.
Pesawat yang dioperatori oleh China Airlines tersebut terbang dari “Taipei-Taiwan Taoyuan International Airport” pukul 08,14 menuju “Okinawa-Naha Airport Jepang”. Memang tak ada yang meninggal dunia tapi ditilik dari bangkainya, betapa hebatnya kebakaran itu. Tentunya dengan rangka titanium dan body dari alumunium yang leleh tersebut bisa diperkirakan betapa sangat panasnya api yang membakar pesawat dengan nomor penerbangan 120 tersebut.
Bila anda menilik di web www.flightsafety.org anda pasti akan dapat melihat katalog lengkap kejadian kecelakaan pesawat lengkap, termasuk juga “seri pembuka” dari perisriwa kecelakaan seluruh dunia, yaitu Adam Air yang hilang pada saat penerbangan dari Juanda ke Sam Ratulangi, pada tanggal 1 januari 2007 kemaren dan hingga sekarang belum ditemukan.
Wright bersaudara pastinya sudah membayangkan bahwa penemuannya akan dikembangkan tetapi mungkin tak menyangka akan terjadi kecelakaan separah seperti era sekarang ini. Tentunya kita tak bisa selalu mengandalkan keselamatan pada satu perusahaan penerbangan atau pada seorang pilot. Betapapun Indonesia sekarang telah dicekal oleh Uni Eropa, dengan larangan terbang seluruh armada dari perusahaan yang berasal dari Indonesia karena masalah keamanan. Betulkah alasan tersebut? Atau hanya muatan politis saja? (seperti halnya Garda Iran yang dicap Teroris oleh USA).
Alasan lapangan terbang dan/atau pesawat yang lama dan tak layak dipakai masih menjadi alasan sebagian besar kecelakaan ini. Walo kita(operator Indonesia) berupaya untuk menyewa pesawat baru, namun belum menjamin.
Kita tentu berharap dengan semakin canggihnya teknologi dapat menimalisir kecelakaan-kecelakaan tersebut, dan semakin intellegentnya operator baik darat maupun udara dapat membuat hati kita tenang...
at last jangan lupa berdoa sesuai dengan keyakinan dan agama anda masing-masing sebelum bepergian......
Malang, 22 Agustus 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment