Tidak ada salahnya jika kita tidak percaya kepada seseorang. Mindset/ pola pikir tersebut tidak terlontar begitu saja. Semua itu karena proses. Dari mulai pernah ditipu, tertipu lagi dan lebih-lebih jika kita dipermainkan, maka akan terbentuk suatu endapan rasa dendam. Jika kita bisa ikhlas, insya Allah tidak akan terjadi keadaan balik serang. Akan tetapi rasa kecewa dan takut akan terus membayangi, rasa tidak percaya akan terus membuntuti penilaian diri kita.
Memang mental baja sangat sulit dibentuk. Bukan mental baja dalam artian tidak mau menerima nasehat atau “ndablek”, akan tetapi mental baja yang tahan banting.
Jika saya kadang-kadang mellow, itu hanya ekspresi dendam yang saya tahan teramat dalam, di hati saya, bukan kelemahan saya dan awas, dendam akan hal tersebut merupakan kartu AS bagi saya untuk membalikkan situasi kapan saja saya mau. Saya mencoba untuk keras seperti saya yang dahulu, tetapi kadang-kadang kekerasan tersebut malah membuat saya tambah pusing. Saya memang bukan orang yang gampang memafkan, karena memang saya akan berusaha keras untuk membalas sakit hati saya. Jika dan hanya jika....orang tersebut memang tak ada inisiatif untuk meminta maaf atas kesalahannya.
Saya bisa berubah 180” jika saya mau. Tapi terkadang saya kapok untuk bersinggungan dengan orang yang bermasalah. Saya memang terlalu cuek dan semau gue sendiri. Semoga tulisan ini tidak membuat orang takut kepada saya, sinis atau men'cap saya lemah. Karena memang dalam beberapa waktu kedepan, maybe 1 hari, 1 jam kedepan saya akan berubah menjadi orang yang berbeda lagi. Plin-plan?? not, thats not me.
I'm just moody man...
0 komentar:
Post a Comment