About my Blog

But I must explain to you how all this mistaken idea of denouncing pleasure and praising pain was born and I will give you a complete account of the system, and expound the actual teachings of the great explorer of the truth, the master-builder of human happiness. No one rejects, dislikes, or avoids pleasure itself, because it is pleasure, but because those who do not know how to pursue pleasure rationally encounter consequences that are extremely painful. Nor again is there anyone who loves or pursues or desires to obtain pain

HIGIENISkah makan atau minum di Cafe???


Jika anda sangat peduli akan kesehatan, terutama terhadap penyakit Hepatitis, mungkin anda akan berhati-hati bila makan di luar. Terutama di warung kaki lima yang mencuci alat makan hanya dengan 1 ember. Mungkin anda cuek saja makan Bakso, tetapi mungkin anda akan lebih peka jika membeli es di pinggir jalan. Apakah sudah higienis atau belum.

Dalam buku Ganti Hati Dahlan Iskan, karena kemiskinanlah akhirnya beliau terserang Hepatitis. Karena kurang higienis akibat alat makan yang dipakai bersama-sama dengan anggota yang lain, sehingga beliau harus operasi ganti hati seharga Mercy baru.

Sebetulnya, kerawanan hepatitis tidak hanya terjadi di warung kaki lima. Saat saya berada di sebuah cafe. Dengan mata kepala sendiri saya melihat pitcher dan gelas bekas tamu yang lain hanya dicuci dengan air mengalir saja. Ingat tanpa sabun. Bayangkan lebih dalam lagi, jika saya waktu itu berada di cafe tempat dugem. Bila, yang datang kesitu punya penyakit aneh-aneh, yach semisal HIV (Allahumindzalik, semoga tidak) dan ada luka di tubuh saya. Apa tidak mungkin saya juga bisa terkena virus mematikan tersebut??

Jadi, tempat yang mahal belum tentu menjamin higienitas makanan anda. Yang paling higienis ya jelas makan di rumah anda sendiri.

1 komentar:

Camila Perkins said...

Thanks for a great read.