About my Blog

But I must explain to you how all this mistaken idea of denouncing pleasure and praising pain was born and I will give you a complete account of the system, and expound the actual teachings of the great explorer of the truth, the master-builder of human happiness. No one rejects, dislikes, or avoids pleasure itself, because it is pleasure, but because those who do not know how to pursue pleasure rationally encounter consequences that are extremely painful. Nor again is there anyone who loves or pursues or desires to obtain pain

Pesona Kondang Merak, Malang


Bila minggu kemarin, saya ke Pantai Sepelot, untuk minggu ini saya diajak Bang Doli ke Pantai Kondang Merak. Dengan persiapan seadanya(emang rencana langsung balik), kita meluncur dahulu ke rumah Bang Hendrik SAM, ke bengkel dahulu, nunggu temen-teman "Trail Pakis Aji". Dalam perjalanan sudah disambut hujan di kota Kepanjen. Meluncur ke Kondang merak tambah deras, akhirnya kita berhenti sejenak di Wonokerto untuk mengisi perut dengan gorengan dan menyiapkan bekal-bekal apa yang kurang.
Sayang sekali, hutan yang kita lewati selama telah banyak yang gundul, betul-betul gersang.
Kita sempatkan istirahat dan ambil gambar di JLS (Jalur lingkar selatan). Jalanya sudah lumayan mulus, tapi setelah itu...
Banku hancur kena paku. Jadinya Udah ceper, gak bisa ngimbangi motor-motor trail dan enduro yang lain yang dengan santainya melahap jalanan berbatu. Ampun.
Untungnya ada P. Basuki(warga Kondang Merak) yang punya ban dalam cadangan. Dan akhirnya ban sobek yang telah menghabiskan 1 lembar tambalan itupun kita bungkus aja.Gagal sudah rencana langsung balik ke Malang.


Malamnya kita dijamu dengan api unggun. Makan malam ama sayur tewel, kerang pedas dan Lobster sungguh membuat perut merasa termanjakan. Apalagi di'iringi debur ombak pantai selatan. Dan, di tempat terpencil tersebut kita masih sempat nonton Persema vs Persiwa. Karena memang ada warga yang pnya Genset.
Dan, malam pun tak bisa dinikmati dengan tenang karena banyak nyamuk, mau tidur di kapal tetep aja dikejar binatang malam itu. Akhirnya, daripada nganggur akupun mencari kerang. Sampai jam 2, aduh ngantuk...
Wah, untung ada dipan yang kosong di rumah P. Edi (warga), akhirnya bisa juga tidur dengan tenang...
Sjarah nama kndang merak, berasal dari adanya "kondang" atau "kedung"(kolam), pertemuan air tawar dengan payau. yang dahulunya sering digunakan burung merak untuk mencari minum, tapi dimana Burung Merak itu sekarang??/

2 komentar:

Onod32 said...

Wah terima kasih nih pengalamannya, btw ayas mau ke sana besok...

Sayang ya padahal dapat dijadikan objek wisata unggulan wisata kabupaten Malang lainnya selain pantai Balekambang.

Prasyarat objek wisata ini sudah cukup memenuhi seperti pemandangan alam yang masih 'perawan' dan kampung nelayan yg dapat memenuhi kebutuhan makan&minum wisatawan.

Sayangnya saking perawannya pantai ini, pembangunan sarana dan prasarana tidak tersentuh oleh pemerintah seperti aksesbilitas, listrik, dan air bersih. Boro-boro mau dibangun sarana penunjang lainnya seperti toilet, mushola, dan pos informasi/kantor pengelola untuk kebutuhan informasi dan registrasi wisatawan.

Apakah ada pengelolanya? sayang bila tidak terdapat pengelola karena mereka adalah ujung tombak 'penangkap' arus pendapatan dari wisatawan. Selain itu dengan adanya pengelola, objek ini dapat dirawat luar-dalam dari aspek lingkungan sampai ke aspek pemberdayaan masyarakat lokal. Pengelolaan yang profesional dan terencana dapat mengantisipasi keberlangsungan objek wisata ini apabila semakin banyak wisatawan yang datang ke pantai ini.


Semoga dapat objek wisata ini dapat dikelola lebih profesional dan tidak merusak lingkungan.

Anonymous said...

oyi sam.... mboys.. mboys.... tapi fotone kurang akeh sam... kurang menggambarkan kondang merak yang sesungguhnya.... sebagai kera ngalam ayas bangga sam...

ada yang dengan bangga menceritakan keindahan wisata di malang...
salam satu djiwa ...