About my Blog

But I must explain to you how all this mistaken idea of denouncing pleasure and praising pain was born and I will give you a complete account of the system, and expound the actual teachings of the great explorer of the truth, the master-builder of human happiness. No one rejects, dislikes, or avoids pleasure itself, because it is pleasure, but because those who do not know how to pursue pleasure rationally encounter consequences that are extremely painful. Nor again is there anyone who loves or pursues or desires to obtain pain

Mahalnya Komunikasi (~baca : Silaturrahmi)

Slogan bahwa sekarang jamannya Internet dan Teknologi informasi , sehingga Komunikasi semakin mudah dengan adanya handphone, teknologi VOIP, wireless, 3G dan Satelit, belum sepenuhnya benar.

Disaat semakin sempitnya waktu, dikarenakan semakin kompleksnya permasalahan yang harus kita hadapi dalam hidup ini dan tuntutan jaman. Komunikasi menjadi suatu hal sangat langka. Yang saya maksud adalah Komunikasi dalam arti harfiah, yaitu bertemu secara langsung, berjabat tangan dan menatap wajah orang yang kita ajak komunikasi.

Walau ada teknologi 3G/ Video call sebagai ganti "face 2 face" . Tetap saja, teknologi bukan yang murah untuk ukuran sebagian besar orang Indonesia. Betapa tidak, bila anda mengakses internet via seluler maka akan dihitung per "kilobyte", jika anda minimal membuka web-site "KOMPAS" yang full Banner Iklan, pastilah pulsa anda akan tersedot habis, hanya di Halaman Muka saja. Contoh lainnya, Video call mungkin hanya digunakan oleh mereka yang mempunyai uang berlebih. Yang tentunya benar-benar butuh komunikasi seperti itu.

Ketika saya menelpon dari CDMA ke GSM, tidaklah mengherankan. Komunikasi saya langsung terputus karena pulsa saya habis. Bila saya punya paska bayar, maka di awal bulan depan saya akan pusing memikirkan tagihan telepon yang seharusnya murah tersebut.

Komunikasi merupakan sarana yang sangat penting untuk kemajuan. Sarana yang penting juga untuk mengejar kesempatan yang semakin sempit sekarang ini. Jika terus begini maka Indonesia akan maju hanya sebagai "Konsumen" yang diperas kekayaan uangnya. Sudah diperas Kekayaan alamnya diperas pula uangnya.

Disaat Temasek Holding Company di vonis oleh KPPU, karena melakukan monopoli. Ada sedikit ganjalan di pikiran saya. Sebenarnya berapa harga dasar untuk komunikasi, dimana operator masih untung dan masih bisa mengembangkan perusahannya??
Sehingga terjadi persaingan kompetitif antar operator. Kok 3 (Three), berani pasang tarif Rp.1/ menit untuk sesama 3? Kenapa XL cuma berani Rp.1/ detik? Kenapa Indosat hanya Freetalk yang dicontoh Telkomsel dengan 3 menit bicara gratis 3 menit?

0 komentar: