About my Blog

But I must explain to you how all this mistaken idea of denouncing pleasure and praising pain was born and I will give you a complete account of the system, and expound the actual teachings of the great explorer of the truth, the master-builder of human happiness. No one rejects, dislikes, or avoids pleasure itself, because it is pleasure, but because those who do not know how to pursue pleasure rationally encounter consequences that are extremely painful. Nor again is there anyone who loves or pursues or desires to obtain pain

Touring Ziarah ke Maqam Ibrahim Asmaraqandi, Tuban

Hari ke-Tiga Tour de Jatim diakhiri dengan Ziarah ke Maqam Sunan Gesing atau Maulana Ibrahim Asmaraqandi. Beliau merupakan Ketua Walisongo pertama, juga sebagai ayah dari Sunan Ampel. Istri Ibrahim Asmaraqandi (ibu Sunan Ampel), yang merupakan putri Kerajaan Campa, adalah kakak dari Istri Prabu Brawijaya, yang bernama Dewi Martaningrum yang melahirkan Raden Patah.
*foto suasana tahlil di Makam Maulana Ibrahim Asmaraqandi

Makam beliau terletak di Desa Gesikharjo, Kec. Palang, Tuban. Dengan Koordinat GPS "S : 06'54'185 dan E : 112'07'619". Setelah sholat Isya', perjalanan dimulai dari Bojonegoro menuju ke Babat-Widang, kemudian sampai di perempatan/pertigaan Patal belok ke kanan menuju desa Ndoro. (Jalur ini merupakan jalan pintas dari arah babat). Setelah sekitar 15km membelah hutan, maka kita akan menemui jaluPantura. Belok kekiri , kemudian sebelah kiri sekitar 100 meter kita akan disambur Gapura besar makam Beliau.

*ngopi di warung dulu biar kuat melek'an

Oh ya, untuk pengendara Sepeda Motor. Kendaraan bisa langsung diparkir di halaman Masjid yang masih satu komplek dengan makam, karena saya pakai mobil maka diharuskan parkir agak ke barat dari makam (jalan kaki 30 meter dari parkiran ke makam). Tarif parkir Rp.3000,- untuk mobil sekelas Panther. tarif parkir sepeda motor saya tidak tahu.
Untuk masuk ke makamnya peziarah tidak ditarik biaya, alias gratis.

Di tiap malam jum'at seperti hari kemarin, diadakan acara bacaan Ratib. Untuk acara puncaknya yaitu sholat Hajat dan Istighotsah dimulai pukul 23.00. Setelah berwudhu dan kirim Ya'sin, tahlil dan doa kepada Beliau sejak jam 22.00. Saya ambil shaf depan (lumayan). Acara selesai sekitar jam 01.00 dinihari.
*suasana di halaman Masjid Makam.

Nigh, yang penting.. rata-rata mereka yang yang ziarah, selain karena ingin sekedar ziarah, mereka punya beberapa hajat. Makanya diadakan sholat hajat dan Istighotsah..
Ada yang meminta kepada Allah agar dimudahkan urusannya, ada yg curhat kepada Allah, ada yang minta jodoh dll. Yang terpenting semua mintanya kepada Allah.

Di sepanjang jalan/gang dari parkiran menuju makam, banyak lapak-lapak kaki lima yang menjual aneka souvenir, oleh-oleh, toilet umum, penginapan dan warung. jangan Khawatir harganya mahal seperti tempat wisata, murah-murah kok, bisa ditawar, nggak pake berbelit-belit lagi. saya beli gelang dari kayu wangi cuman dapet Rp.3000,- doang, muuuraaahhh...

Alhamdulillah, saya merasakan kedamaian setelah Ziarah ini, plong rasanya bisa curhat dengan sang Khalik Allah swt. Saat itu juga merasakan, bahwa almarhum ayah hadir dan menyapa, dengan senyumannya. seakan-akan nyata.

Ke depan, Insya Allah akan saya ceritakan juga Ziarah saya ke Makam waliyullah yang lain.. semisal Makam KH.Hasyim Ashari, KH.Wahid Hasyim, Gus Dur di Tebu Ireng; Makam Tegalsari (Kyai Ageng Muhammad Besari), makam Sewulan (Kyai Basyariyah/ RM. Bagus Harun).

0 komentar: