About my Blog

But I must explain to you how all this mistaken idea of denouncing pleasure and praising pain was born and I will give you a complete account of the system, and expound the actual teachings of the great explorer of the truth, the master-builder of human happiness. No one rejects, dislikes, or avoids pleasure itself, because it is pleasure, but because those who do not know how to pursue pleasure rationally encounter consequences that are extremely painful. Nor again is there anyone who loves or pursues or desires to obtain pain

Me-Nyaman-kan dan Me-Standart-kan kembali Scorpio 2005 (part 1)

Standart bawaan pabrik adalah posisi ditengah-tengah, antara kenyamanan dan ketidak nyamanan. Bisa jadi, karena kebutuhan dan selera, setelan ergonomi standart dr pabrikan dianggap kurang nyaman atau malah kelewat nyaman.

Demi mengejar gaya, beberapa kali ubahan pada scorpio 2005 milik saya dilakukan. Sayang, ubahan tersebut malah tidak membuat nyaman. Mumpung, moment Touring sedang giat-giatnya, alias lagi seneng-senengnya. Ubahan yang mengurangi kenyamanan berkendara jauh, saya modif supaya lebih comfort, minimal menjadi standart lagi.

1. Stang/ steer.
Dulu pertama kali mengadopsi stang Ninja 150R atau Thunder tubular yang agak membungkuk. walhasil touring pertama ke Purwokerto menjadi tidak nyaman. Ster menjadi berat. Gampang limbung jika lewat jalan berpasir/ becek. Efek jangka panjang, pinggang ama pundak jadi gampang capek. Di Purwokerto saya ganti dengan Model ster baplang/Trail. Keren seh tetapi kelamaan, kerasa juga capeknya.
akhirnya Ster Standart bawaan Mega Pro yang saya beli seharga 35 ribu, sangat terasa ergonomis. Ditambah adapter :membuat posisi ster pas dengan postur tubuh saya yang tinggi.

2.Shock absorber.
Skok depan saya pendekin. Biar kelihatan ceper, dan juga lebih keren. Bila kita melihat dari depan motor scorpio standart, maka akan tecrlihat ruang kosong yang lebar antara tangki dan roda. Kelihatan seperti jangkung, gak padet berisi seperti honda Tiger. Namun, penambahan Oli skok, membawa konsekuensi berat. Entakan/ goyangan dari roda depan sangat terasa di tangan. Apalagi saya sering melewati jalur Bojonegoro dan Tuban yang bergelombang. Rem depan pun kurang bisa menggigit karena skok tidak mampu menyerap tenaga momentum dari massa motor dan ridernya. So, skok akhirnya saya standartin. Saya serviskan di Gg.Rahayu kota Kediri, karena tempat tersebut adalah langganan Scorpio saya (2X servis monoshock). Cukup dengan Rp.25.000, - . Info, Untuk Kapasitas standart skok depan Scorpio adalah sebagai berikut : Scorpio-Z Spoke 252 ml, Scorpio-Z CW 244 ml.

3. Ban.
Saya masih mengadopsi pelek standart DID, plus ban lebar swallow x-worm 110 depan dan 120 di belakang. Sayang.. hal tersebut menambah berat. Sehingga tarikan menjadi semakin loyo. Rencana kedepan (part 2) mau saya ganti Ring 17 Alumunium, plus ban dengan lebar 100 dan 110 untuk depan/belakangnya.

4. Dengan semakin nyamannya motor, GPS Super Spring mungkin sudah bisa saya pasang..hehehe..


5.Alat keamanan tambahan.
Anjrit dah tuh maling. Scorpio saya hampir ludes dibawa kabur. Alhamdulillah ada yang nmergokin. si maling yang membawa mio kaburrrrr...
Mau gak mau harus mengganti dengan model baru. Model Nazi. Plus ada tambahan gembok cakram. Maunya pasang remote alarm, tapi kelewat mahal seh. Remote juga ditakutkan akan rusak, karena saya memang full suka adventure."rumah kunci bawaan pabrik yang acuk-adut gara2 maling sialan"
"rumah kunci variasi model Nazi, semoga aman"

next :Ninggikan dan membuat monoshock belakang se'empuk Yamaha Yz 250. Sang mekanik di gg.rahayu sudah menyanggupi. kedua, mengganti karet pompa vacum yang ampun mahalnya (Rp.600 ribu). moga ada rejeki lebih...

0 komentar: