Akhirnya, saya yang “ketiban sampur” untuk berangkat” mencari kitab suci ke barat”. Hehehe..
Setelah lama berkutat di Madiun, Magetan dan Ngawi yang notabene daerah asal saya. Mulai per 16 November 2008 saya menjelajah ke Karisedenan Pekalongan.
Sebagai cara untuk memenuhi target produksi benih 70.000 ton/tahun pada tahun 2009 ke depan. PT.BISI international Tbk, khususnya wilayah west area semakin melebarkan sayapnya. Termasuk di wilayah Karisedenan Pekalongan. Pabrik baru berkapasitas 40.000 ton/tahun yang dibangun di Pare, direncanakan selesai pada akhir tahun 2008 ini. Sehingga kita harus berkejaran dengan waktu.
Sebagai orang Mataraman yang telah terkontaminasi bahasa Surabaya-Malangan, Madura dan juga Sunda. Sekarang perbendaharaan logat saya bertambah lagi. “nyong”, “siji maning”, “kepriben”, “ngapak-ngapak” begitu familiar di telinga saya sekarang. Pertama kali mencoba keluar untuk servis motor, saya bener-bener linglung. Bahasa apaan neh?? Kok lucu banget.hihihi.. Medhok bgt bahasa Ngapak-ngapaknya ya.. Sama juga, mereka pasti ketawa dengar saya pakai bahasa ketoprak yang medhok Mataramannya.hihihi..
Ke depan semoga dengan semakin melebarnya sayap BISI di Karisedenan Pekalongan, kesejahteraan petani disini akan semakin meningkat. Bukan lagi berdasar hasil satuan ton/ha-nya akan tetapi lebih kepada jumlah uang yang diterima.
Dan, saya akan banyak membawa oleh-oleh “kapak” yang banyak sepulang dari kota Tegal ini..hahaha.
Dan Soto Tegal mah, masih kalah ama Soto Lamongan!!! Kepriben????
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 komentar:
siji maning kang sotone hahaha...
salam kenal
SOTO na satu mas ..!!! hehe pa kabar mudahan sehat dan sukses slalu... amin
Post a Comment