About my Blog

But I must explain to you how all this mistaken idea of denouncing pleasure and praising pain was born and I will give you a complete account of the system, and expound the actual teachings of the great explorer of the truth, the master-builder of human happiness. No one rejects, dislikes, or avoids pleasure itself, because it is pleasure, but because those who do not know how to pursue pleasure rationally encounter consequences that are extremely painful. Nor again is there anyone who loves or pursues or desires to obtain pain

GOLPUT, Why not????

Perhelatan akbar Pilgub Jawa Timur akan digelar besok 23 Juli.
Sebagai warga Jatim, hingar bingar kampanye sudah dimulai setahun yang lalu. Terutama
Pakde karwo (Dr.H.Soekarwo = mantan Sekdaprop Jatim), (foto ini hanya Contoh saja, Saya Gak Ikutan Kampanyein Karsa loh...)

sudah ambil ancang-ancang dengan kampanye Lewat kaset dan VCD lagu2 islami dan tembang jawanya. Pun sewaktu kampanye 13 -19 Juli ini, saya ketiban sampur untuk membagikan Jam Dinding kar-Sa. Hasil kerjasama iklan di Jawa Pos dengan tim suksesnya. Bukan kebetulan juga, teman2 kuliah banyak yang di kepengurusan Partai Demokrat yang mengusung Pasangan Karwo dan Gus Ipul tersebut.
Bukan berarti nanti saya otomatis memilih beliau...

Saya nyatakan bahwa "SAYA GOLPUT"..

Beberapa alasan mengemuka sewaktu saya berdiskusi sembari ngopi dengan teman2 :

1. Pergantian pemimpin provinsi, belum tentu mempengaruhi hidup kami sehari-hari
2. Waktu pencoblosan tidak pas. digelar pada hari Rabu, tengah-tengah hari kerja, cuma 1 hari pula.
Sehingga menimbulkan masalah bagi warga pendatang seperti kami (siapa juga yang mau ribet balik kampung cuma 1 hari)
3. Visi, Misi dan Janji dalam kampanye, tidak ada satupun yang nyata.
(Salam, pasangan no.3 yang sangat saya favoritkan, menelurkan 3 bebas, Bebas Biaya Sekolah,
bebas biaya berobat, dan bebas dari pengangguran). Apa cukup dananya?? Bila ditilik antara PAD dan APBD. Biaya pengeluaran untuk belanja pegawai(plus gaji anggota DPRD yang wah!!!) sudah besar.
Proyek Jalur Lintas Selatan pun tak kunjung selesai (liat foto sebelah saat saya mejeng di JLS)
4. Sosialisasi yang mepet. Kita tahu tanggal 23 Juli ada Pilgub baru pada awal bulan juli ini (padahal saya orang media)

Dari beberapa obrolan mengemuka berbagai pendapat, yang ujungnya bahwa pilihan GOLPUT tidak sesuai dengan cita-cita kami untuk memajukan propinsi sentral di kawasan timur Indonesia tersebut. Akan tetapi, masalah jarak menjadi halangan bagi kami untuk menggunakan hak pilih.

Sebagian besar masyarakat Jatim adalah penduduk Urban. Yang lari ke kota besar untuk mencari penghidupan yang lebih layak. Di satu sisi KTP kami masih sesuai dengan daerah asal (belum mutasi). Jika ada Daftar pemilih dan kartu pemilih, otomatis kami akan tercatat di daerah asal.
Disaat biaya transportasi mahal, jarak yang lumayan jauh yang bikin capek,
plus waktu pencoblosan yang pas hari Rabu (walau ada instruksi Libur). Rasanya enggan bagi kami untuk meluangkan waktu...(ctt: Jawa Pos tidak libur, tetep masuk pada Jam 11.00)

Seandainya kami bisa memilih di mana saja, Via Online, atau Via sms...
Dengan demikian saya yang asli Madiun cukup memberikan suara di Malang (sekaligus menjawab pertanyaan Antown).
Dengan Sistim Database Kependudukan yang rapi, baik dan terintegrasi (seperti nomor jaminan
sosial di AS), sistem online adalah suatu kebutuhan di masa datang.
Bila seorang penduduk sudak menggunakan haknya di tempat lain, atau via online. Maka sistem
akan memblokir Hak Suara Sesuai Nomer Induk Kependudukan Penduduk tersebut. Hal tersebut untuk mencegah adanya suara dobel.

Jika saja Sistem kependudukan di Indonesia sudah terintegrasi secara Online, maka kami sebagai warga negara tak akan kehilangan haknya begitu saja... ah andai saja...

(NB: Per Senin 21 Juli 2008, Ditlantas Polda Jatim Melaluli Dirlantas Polda Jatim Kombespol Condro Kirono, mengenalkan sistem microChip pada SIM,yang menyimpan data identitas pemegang secara lengkap, semisal data pelanggaran kriminal dan lantas,ataupun juga data sidik jari).

6 komentar:

dee said...

dah ga percaya sm pemerintah ya tharom.. sama, saya juga.. ga ada transparansi, ga ada realisasi.. sepertinya bakal makin banyak yang golput nih

Anonymous said...

"Jangan percaya saya, karena saya mungkin tidak akan bisa membayar semua janji2 saya. jadi saya ikutan pemilu ini cuma untuk meramaikan saja"

kalo tiba2 ada calon yang berkoar kayak gini gimana ya? seru juga tampaknya. hehhehe

Gogon said...

aduuuch !!!
please jng golput !!
kalo golput brarti rakyat dah gak ada harapan untuk membanngun negeri ini !!!

Mukhtarom Ali said...

to dee:
Capek ama pemerintah, tp bagaimanapun mereka juga warga. Ada kalanya (pasti)akan ngerasain jadi rakyat biasa dan baru tahu apa yang dirasa ama masyarakat..

to Raie:
seru-seru.. Kapan anda nyalonkan jd Calon Walikiti (hehehe)...

to Gogon:
Daripada kena dosa mending gak usah milih sekalian tho...

The Diary said...

aku sering golput, soalnya ga di data hehehe maklum sering pindah2 :D

Erlida Amnie Lubis said...

GOLPUT itu hal yang wajar jika kita masih terkungkung pada sistem kapitalisme busuk. pertanyaannya, apakah cukup dengan hanya GOLPUT saja. dan yang perlu digarisbawahi, GOLPUT ideolgislah yang dapat menjadikan kita berpikir untuk keluar dari jeratan sistem kaum neolib ini. Wanna be discuss:keptfaith@gmail.com