Kaki, Tangan Alien di Kondang Merak
Kenangan yang agak tidak mengenakkan. Karena ngotot ingin merasakan bermalam di pinggir pantai, kita berlima tidur di alam terbuka. Dengan alas jas hujan. Tak tahunya... Banyak banget nyamuknya. Sebenarnya bukan nyamuk, orang sana bilang "mimik". tapi lebih kecil dan aduh sakitnya jika nggigit. Esok paginya, muka, telapak tangan, kaki atau yang gak ketutup jadi bercak merah kayak kena demam berdarah.
Teman-teman sendiri sudah sembuh, tapi aku ampe harus ke dokter karena gatelnya gak ilang-ilang.
Trus bekasnya juga lama ilang, jadi kayak bunglon, kayak orang penyakitan gitu deh...
Pasar Senggol Batu
Selama ini ternyata ada satu wisata kuliner di Batu yang terlewatkan. ya, pasar senggol Batu. Jika selama ini ke Batu hanya malam, untuk merasakan nasi ketan plus ngopi, atau sekedar mampir sebelum ke payung. atau pagi-pagi sekali jika ngecek distribusi koran. Maka minggu kemarin aku sempatkan jalan-jalan ke Alun-alun Batu dan menikmati makanan disana. Ternyata ramai juga, walau tak seramai pasar pagi di Malang. Tapi cukuplah untuk mengeyangkan perut dan mata.
Bermacam menu, dari nasi empok, tahu telor, soto, aneka jajanan pasar, dan aneka pernik dijual di sekitar alun-alun Batu. Peminatnya cukup ramai. tapi sayang, penataannya agak semrawut.
Bermacam menu, dari nasi empok, tahu telor, soto, aneka jajanan pasar, dan aneka pernik dijual di sekitar alun-alun Batu. Peminatnya cukup ramai. tapi sayang, penataannya agak semrawut.
Mengintip Perawan Sepelot, Tirtoyudo.(20 Oktober 2007).
“Wis ta lah, melu wae.” Begitu rayuan Bang Doli (M. Paem Doli G. Siregar, Redaktur foto Jawa Pos Radar Malang) kepada saya. Padahal siang itu saya baru sampai kantor.
Dengan modal nekat, perut lapar dan sepeda motor pinjaman, akhirnya kita berempat berangkat. Saya, Irul (Wartawan Jawa Pos), Irul “ndut” (Pemasaran Jawa Pos) dan Bang Doli tentunya.
Dengan jalan berkelok-kelok dan sempit. Diiringi harumnya bunga tanaman kopi serta kabut tipis yang mulai turun sore itu, tiba-tiba sesampai di atas salah satu bukit... Wow.....
Capek selama perjalanan selama 4 jam tercicil dengan pemandangan indah teluk di selatan Malang. Pemandangannya betul-betul indah. Hamparan pasir putih terlihat diapit oleh bukit-bukit menjulang disekitarnya. Dari atas bukit terlihat ada 2 teluk, tetapi kita hari itu berencana ke Pantai Sepelot, Pujiharjo, Tirtoyudo. Teluk sebelah timur.
Tepat jam 4 terbayar lunas rasa penasaran saya.
Ya Allah, Pantai Sepelot begitu indah.
Laut lepas Samudera Hindia terlihat seakan tanpa batas.
Pasir pantainya putih bersih.
Suasana sepi menusuk ke hati.
Buih-buih putih terlihat saling berkejaran, seakan-akan dia berlomba untuk menghampiri dan menyapa.
Hawa semilir menelusuk ke sendi.
Air laut menggelitik di sela-sela jari kaki.
Kapal nelayan yang sedang berlabuh di lepas pantai, berayun-ayun diterpa ombak.
Rasa takjub seakan tak habis membahana di mata.
Sejuk merasuk menenangkan hati.
Berbeda dengan Pantai Sendang Biru yang ramai dengan hasil ikannya, Sepelot adalah pantai penghasil pisang. Dari pisang susu, kepok, raja dan masih banyak yang lain. Menurut Pak Ali, warga sekitar. Pisang adalah komoditas utama di daerah tersebut. Biasanya pisang-pisang tersebut dikirim ke sekitar kota Malang. Memang sejak kita mulai masuk dari jalan raya Malang – Lumajang, terlihat kebun pisang di kanan-kiri jalan. Selain itu juga terdapat kebun kopi dan kebun tebu milik warga.
Kita berempat mengobrol. Sesungguhnya pantai tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi tujuan wisata. Semisal dengan pelebaran jalan, cottage/ hotel, jet ski atau kereta gantung seperti Genting Island di Malaysia. Sehingga diharapkan wisatawan akan tertarik untuk berkunjung. Toh, anda pasti akan memilih menginap karena jauhnya jarak. Lagipula listrik dan aspal mulus sudah menjangkau. Tinggal bagaimana cara Pemkab Malang untuk menarik investor.
Sayang sekali, sore itu saya harus langsung kembali ke Malang. Sehingga tidak bisa merasakan bermalam di pinggir pantai, merasakan angin malam samudera lepas, ngrokok, ngopi sambil makan ikan bakar hasil tangkapan nelayan. Setelah puas mencari kerang, saya harus kembali merasakan rute Pujiharjo-Tirtoyudo-Dampit-Turen-Bululawang-Malang.
Met Ultah Ta....
Saya Perempuan
Bukan cuma karena rambut saya panjang hampir menyentuh pinggang
Bukan cuma karena saya ber-lipstick yang membuat pria melirik
Bukan cuma karena saya memakai rok yang mempersulit saya saat jongkok
Bukan cuma karena dada saya membusung memancing nafsu membumbung saat terbungkus bra berenda memancing gelora
Saya Perempuan
Bukan cuma karena saya menyukai warna pink yang membuat saya tampak langsing
Bukan cuma karena saya menangis saat hati gerimis
Bukan cuma karena saya suka curhat sampai mulut berkarat
Saya Perempuan
Bukan cuma karena saya menstruasi yang mengeluarkan darah bermili-mili
Bukan cuma karena saya menyediakan diri untuk dibuahi
Bukan cuma karena saya punya kandungan tempat dimana sperma dititipkan
Saya Perempuan
Karena Hawa yang menyebabkan Adam terdampar di dunia fana
Saya Perempuan
Karena di rahim saya tersimpan calon manusia
Karena saya menggenggam nyawa kedua 9 bulan lamanya
Karena jabang bayi saya yang kehausan akan berteriak "Ibu, aku mau nyusu"
Saya Perempuan
Karena saya mampu meredam dendam
Karena kesabaran saya memaafkan kebohongan
Karena saya berusaha wujudkan impian menjadi kenyataan
Saya Perempuan
Karena air mata saya adalah senjata yang dapat mengalahkan logika
Karena saya berani melihat dengan mata hati saat tirani mengikat hak asasi
Karena saya tak rendah diri walau tak bisa jadi imam untuk lelaki
Saya Perempuan
Karena sabda alam menakdirkan pria bertekuk lutut di sudut kerling wanita
Saya Perempuan
Karena pada saya lah dimulainya sejarah
(by Puppy PV :>> Thanks 2 Puppy)
Awasi Madiun!!!
TK Islam
Panen Sawo IJo...
Klotekan (sebuah Tradisi)
Tradisi
Jika anda bukan orang Madiun. pasti tak akan tahu dan tak akan mengalami tradisi ini.
Setelah sholat Ied dan saling meminta maaf dengan teknik ular, muter koyok susur. di kampung saya diadakan syukuran.
Ya, nasi uduk, ayam panggang dan banyak makanan enak lainnya. Jadi jangan sampe anda makan dahulu sebelum sholat Ied. Bakal rugi.
Habis itu baru sungkeman dan silaturrahmi ke tetangga dan keluarga.
TAKBIRAN
ya Allah, kenapa begitu cepat Ramadhan berlalu??
Belum terhapus semua dosa-dosaku.
Belum capek badan ini untuk beribadah kepadamu ya Allah.
Masih kotor tangan, mulut, mata dan hati ini ya Allah.
Ya Allah ijinkan aku bertemu ramadhan-Mu tahun depan...
Agar bisa kutebus dosa ini.
Kini ijinkanlah aku menebus Salahku... dengan Idul Fitri-Mu
HOT
Madiun memang panas, ampe pengen mokel puasane.
30-32 gitu terus. Untung aja, termometer di rumah gak jebol.
30-32 gitu terus. Untung aja, termometer di rumah gak jebol.
SMU 3 (Suhud Nosingo) Nostalgia...
Terminal Lama
Jika anda penyuka nasi pecel, maka pikiran anda akan tertuju pada kota Madiun. Dan bila anda di kota ini, maka anda pasti akan hunting di sekitar Terminal Lama.
Pernahkah anda memperhatikan, bahwa bangunan terminal berubah menjadi bangunan megah. "PUSAT GROSIR". tetapi????
ternyata lebih sepi daripada kuburan.
Pasar Bunga
PSM bukan PSM Makassar
Icon Madiun
Komplek Bosbow
Malioboro di Sudut Kota Brem
Ketika tahun 2003-an dimulailah perbaikan infrastruktur di seluruh kota Madiun. Seluruh dalam artian segala, dari yang semestinya masih bagus, diperbaiki lagi hingga lebih bagus. Akibat kebijakan otonomi daerah saat itu, maka PAD Kota Madiun menjadi semakin membesar, alhamdulillah. Semua dana tersebut akhirnya dikembalikan ke rakyat. Terima kasih kepada Pak Ahmad Ali (mantan Walikota Madiun) yang telah memulai gerakan hati nurani dengan arif memberikan hak kepada warganya.
Salah satu buktinya adalah adanya sentra jajanan malam/ wisata malam di sepanjang jalan Agus Salim. Terletak di selatan alun-alun, jalan sepanjang 2 km tersebut disulap menjadi sentra PKL. Jika Malam kawasan tersebut mirip Malioboro, yang tepatnya mirip Kya-Kya Kembang Jeopun, Surabaya.
Jika anda memutuskan untuk menginap di Madiun, rugi jika melewatkan Jalan ini.
Legenda Gang Puntuk
Jika di Surabaya ada TRD alias Toko Rombengan Demak,di Malang ada Comboran. Maka di Madiun ada tempat yang menjual aksesoris loak/ bekas atau barang-barang malingan (BM). Lain dengan Pasar Joyo yang khusus menjual onderdil otomotif baru dan bekas, Gang yang terletak di tengah kota Madiun dan dekat dengan perempatan Tugu tersebut, dikenal sebagai sentra buku bekas, majalah bekas dan koran bekas, pokoknya serba bekas. Jadi pada jaman sekolah SD, SMP dan SMU dahulu, disinilah saya berburu buku-buku sekolah. Dan di tempat ini juga anda bisa menjual baju atau celana anda jika kehabisan uang. Begitu juga sebaliknya, jika uang lagi cekak, di sini anda bisa hunting "barang mewah" yang murah.
Perempatan Tugu 2
Sisi lain dari Brem Mirasa. Kok jadi promosi...??
Jika anda sempat dan banyak waktu lebih baik beli Brem di Caruban, di pabriknya langsung, di Kali gunting ato di Desa Bancong(jalan masuknya lewat depan DPRD Kab. Madiun). Bisa di tempat lain di Caruban. dengan Rp.20.000,- anda sudah dapat 2X lipat dari yang di Toko Mirasa.
Perempatan Tugu
Jika anda sering berburu oleh-oleh khas Madiun, pastinya anda akan tahu daerah mana ini. Walaupun anda dari luar kota, dan bukan penduduk asli Madiun. Ya, perempatan tugu memeng terkenal dengan toko oleh-oleh khas Madiunnya. Brem Mirasa adalah salah satu Brand yang terkenal. Dan bangunan menjulang diatas Toko Sepatu Bata itulah yang aslinya disebut Tugu. Anda Pernah memperhatikan bangunan tersebut??? jika iya, anda memang orang Madiun sejati.
Proliman Bogowonto
Saya ada foto lama, tahun sebelum merdeka gitu, tentang Jalan yang terkenal dengan sentra barang elektroniknya ini.(tapi saya taruh mana ya??) Terkenal juga loh Kaset kunonya.
Terletak di Selatan alun-alun Madiun dan berdekatan juga dengan Pasar Kawak (pasar lama) yang merupakan pasar buah dan pasar emas/perhiasan (jl. Kutai) di Madiun.
President Plaza, The 1'st Mal in Madiun
Masjid Jami' Baitul Hakim Madiun
DPR (Di bawah Pohon Rindang)
Bioskop Arjuna Madiun Tinggal Cerita
Panen Anggur Putih
Sampai rumah wah.... Lagi musim panen semua. panen padi, panen mangga, sawo ijo dan jelas panen Anggur putih....
Senengnya di rumah. ampe bingung mau panen yang mana. Dan secara kebetulan penen anggur selalu bertepatan dengan hari raya Idul Fitri, sehingga saudara yang bersilaturrahmi pasti nyempatkan diri ke belakang rumah untuk memenen anggur.
Senengnya di rumah. ampe bingung mau panen yang mana. Dan secara kebetulan penen anggur selalu bertepatan dengan hari raya Idul Fitri, sehingga saudara yang bersilaturrahmi pasti nyempatkan diri ke belakang rumah untuk memenen anggur.
Mudik ke madiun lewat Blitar
Akhirnya... Jadi mudik juga. Walo nebeng Joni yang penting sampai rumah dengan aman. Dan gak usah naek bis. Trauma je...
Selama perjalanan tak henti-hentinya ngliat keluar jendela(mau liat kemana lagi??). Apik'e tho??? pemandangan sungguh indah.
Suwe gak muleh lewat Blitar. Terakhir kae lewat Blitar-tulungagung-Trenggalek pas tahun 23. wis pirang tahun le gal lewat dalan iki.
Suwun Sate lan baksone Jon!! sesuk nek mudik aku nunut maneh.. hehehehe....
Selama perjalanan tak henti-hentinya ngliat keluar jendela(mau liat kemana lagi??). Apik'e tho??? pemandangan sungguh indah.
Suwe gak muleh lewat Blitar. Terakhir kae lewat Blitar-tulungagung-Trenggalek pas tahun 23. wis pirang tahun le gal lewat dalan iki.
Suwun Sate lan baksone Jon!! sesuk nek mudik aku nunut maneh.. hehehehe....
Closing Party...
Sebelum mudik besok, kusempatkan ama temen-temen liat takjilan di Soekarno-Hatta. Ampun, sudah sepi ternyata.
malamnya kita billyard di O2, ampun juga.. kok sepi banget... ampe ngantuk...
Mungkin karna sebagian warganya adalah pendatang . Jadi warganya yang kebanyakan mahasiswa sudah pada pulang...trus sepi....
Sambang Kampung Puncak Mas, Mojolangu
Mengikuti acara sambang kampung bersama putri lingkungan jum'at 5 oktober 2007 kemarin. Ada sedikit oleh-oleh yang bisa saya ceritakan.
Ternyata penghijauan di RW 14, Mojolangu sangat bagus. Puncak Buring,Kedung kandang yang saya kunjungi sebelumnya kalah bagus. Bagus karena tanamannya bener-bener hijau segar, bagus juga karena banyak tanaman produktif yang pada saat itu bisa langsung kita petik : mangga, juwet putih, pepaya dan banyak lainyya. Ampe sungkan ama warga sana bawain buah-buah tersebut.
Tetapi, memeng patut diacungi jempol, ternyata di tengah lingkungan Jl. Soekarno-Hatta yang padat, masih ada kepedulian warga untuk memanfaatkan tanahnya untuk menanam tanaman produktif.
Jadi gak melulu tanam bunga. Memang Dinas Pertamanan memproyerksikan "MAKOBU", tetapi kita tidak bisa memukul rata semua wilayah. Ada yang cocok ditanami bunga, ada yang cocok tanaman perdu bahkan ada yang bagus jika tanaman produktif. Semoga P.Mardjono (Ka. Dinas Pertamanan, Kota Malang) memikirkan hal tersebut.
Ternyata penghijauan di RW 14, Mojolangu sangat bagus. Puncak Buring,Kedung kandang yang saya kunjungi sebelumnya kalah bagus. Bagus karena tanamannya bener-bener hijau segar, bagus juga karena banyak tanaman produktif yang pada saat itu bisa langsung kita petik : mangga, juwet putih, pepaya dan banyak lainyya. Ampe sungkan ama warga sana bawain buah-buah tersebut.
Tetapi, memeng patut diacungi jempol, ternyata di tengah lingkungan Jl. Soekarno-Hatta yang padat, masih ada kepedulian warga untuk memanfaatkan tanahnya untuk menanam tanaman produktif.
Jadi gak melulu tanam bunga. Memang Dinas Pertamanan memproyerksikan "MAKOBU", tetapi kita tidak bisa memukul rata semua wilayah. Ada yang cocok ditanami bunga, ada yang cocok tanaman perdu bahkan ada yang bagus jika tanaman produktif. Semoga P.Mardjono (Ka. Dinas Pertamanan, Kota Malang) memikirkan hal tersebut.
Jalan Pujon Kidul Sudah Mulus
Saya sadar, bahwa perjalanan saya dari Malang ke Pujon Kidul hari minggu kemarin, bukanlah dekat. Saya kaget kok cepat sekali sampai lokasi, tetapi yang lebih kaget lagi, ternyata jalan masuk desa Pujon Kidul, yang dulu sempat sebagai jalur alternatif Malang-Jombang, kini sudah diaspal halus. Berbeda sekali dengan saat kita Penghijauan 12 Maret lalu. Bahkan kita harus pakai motor trail agar lancar melahap jalan pegunungan tersebut.
Selamat untuk Warga PUJON..
Semoga tanaman yang kita tanam bulan maret kemarin masih ada, dan maaf belum bisa melihat kembali lokasi penghijauan karena keterbatasan waktu.
Nasi Empok ala Pujon Kidul
Minggu 07 oktober kemarin, saya berkesempatan makan Nasi empok (sego jagung) dengan sayur lodeh tahu-tempe yang ,wuuuaah.. pedesnya ,ditambah opor ayam yang luezat di Pujon Kidul. Makanan yang "mak nyusss...".
Di Desa Pujon kidul, minggu sore kemarin diadakan acara buka puasa bersama. Dengan deretan aneka macam Takjil sepanjang 1,1 km. Menurut Amin, ketua panitia setempat, tradisi tersebut sudah dilakukan sejak tahun 2003 lalu. Dan menjadi tradisi warga Pujon Kidul tiap ramadhan tiba.
Rencananaya acara tersebut di "MURI"kan. akan tetapi karna memang MURI adalah organisasi Nirlaba, sehingga perlu sogokan uang sebesar Rp.7 juta, agar bisa dapat piagam. Terlepas dari hal tersebut, acara tersebut tetap berjalan meriah dan sukses. Dan temen-teman media banyak yang datang. Termasuk juga warga sekitar Desa Pujon Kidul tentunya.
Dan Radar Malang sebagai salah satu sponsor, berkesempatan untuk menyerahkan Piala Penghargaan atas prestasi warga Pujon Kidul Tersebut.
Rasa kebersamaan warga desa jelas terlihat minggu kemarin. Tanpa dikomando mereka sudah mempersiapkan acara sejak siang, dan saat buka tiba, warga langsung menghajar habis takjil yang ditata diatas meja. Rame , seru dan geli melihat tingkah laku mereka. mas, photo-mas..
Pulangnya kita, temen-temen media disangoni susu murni 2 liter, cukup banyak juga seh. Lumayan dapet oleh-oleh yang bergizi...
Di Desa Pujon kidul, minggu sore kemarin diadakan acara buka puasa bersama. Dengan deretan aneka macam Takjil sepanjang 1,1 km. Menurut Amin, ketua panitia setempat, tradisi tersebut sudah dilakukan sejak tahun 2003 lalu. Dan menjadi tradisi warga Pujon Kidul tiap ramadhan tiba.
Rencananaya acara tersebut di "MURI"kan. akan tetapi karna memang MURI adalah organisasi Nirlaba, sehingga perlu sogokan uang sebesar Rp.7 juta, agar bisa dapat piagam. Terlepas dari hal tersebut, acara tersebut tetap berjalan meriah dan sukses. Dan temen-teman media banyak yang datang. Termasuk juga warga sekitar Desa Pujon Kidul tentunya.
Dan Radar Malang sebagai salah satu sponsor, berkesempatan untuk menyerahkan Piala Penghargaan atas prestasi warga Pujon Kidul Tersebut.
Rasa kebersamaan warga desa jelas terlihat minggu kemarin. Tanpa dikomando mereka sudah mempersiapkan acara sejak siang, dan saat buka tiba, warga langsung menghajar habis takjil yang ditata diatas meja. Rame , seru dan geli melihat tingkah laku mereka. mas, photo-mas..
Pulangnya kita, temen-temen media disangoni susu murni 2 liter, cukup banyak juga seh. Lumayan dapet oleh-oleh yang bergizi...
Barokah Banjir, Hujan Pertama (Di Malang)
Ketika perjalanan pulang sehabis nyari R310 dari Malang Plasa, sekitar pukul 14.00, kota Malang diguyur hujan yang lumayan deras.
Byur.........Basah deh.(kayak iklan ajah).
Bukan derasnya yang bikin jengkel, tapi setelahnya..., yaitu banjir. Sewaktu saya lewat Veteran (depan Matos) dan meluncur ke arah barat ke Jalan Gajayana... wow, ampun macetnya. Ternyata banjir di perempatan ITN sudah 1/2 ban sepeda, atau sekitar 30 cm. sehingga menyebabkan banayak motor mogok, dan menciptakan kemacetan yang panjang.
Iseng-iseng noleh ke Pos Kemitraan Polisi, eh... Polisinya lagi asyiik baca koran.PAYAH!!!!
Emang sih bukan Polantas, tapi BRC,pasukan Elite Polresta Malang. tetapi kesadaran gitu loh....kan sama-sama Polisinya.Sama-sama Abdi Negara.Pengabdian bang.
Malah ini ada lagi, Kimpraswil memperbaiki gorong-gorongnya rada telat dikit, tapi lumayanlah. pembangunannya sudah baik, cepat dan benar-benar menyentuh daerah yang selama ini banjir, minus daerah diatas tadi. Sehingga bisa mengurangi daerah banjir di kota "sejuta Ruko" ini.
Jadi, saya sarankan.jika anda mau mudik ke Malang dan kehujanan. siap-siap kena banjir di kota pegunungan ini.
Or0-Oro Dowo, 06 Oktober 2007
Byur.........Basah deh.(kayak iklan ajah).
Bukan derasnya yang bikin jengkel, tapi setelahnya..., yaitu banjir. Sewaktu saya lewat Veteran (depan Matos) dan meluncur ke arah barat ke Jalan Gajayana... wow, ampun macetnya. Ternyata banjir di perempatan ITN sudah 1/2 ban sepeda, atau sekitar 30 cm. sehingga menyebabkan banayak motor mogok, dan menciptakan kemacetan yang panjang.
Iseng-iseng noleh ke Pos Kemitraan Polisi, eh... Polisinya lagi asyiik baca koran.PAYAH!!!!
Emang sih bukan Polantas, tapi BRC,pasukan Elite Polresta Malang. tetapi kesadaran gitu loh....kan sama-sama Polisinya.Sama-sama Abdi Negara.Pengabdian bang.
Malah ini ada lagi, Kimpraswil memperbaiki gorong-gorongnya rada telat dikit, tapi lumayanlah. pembangunannya sudah baik, cepat dan benar-benar menyentuh daerah yang selama ini banjir, minus daerah diatas tadi. Sehingga bisa mengurangi daerah banjir di kota "sejuta Ruko" ini.
Jadi, saya sarankan.jika anda mau mudik ke Malang dan kehujanan. siap-siap kena banjir di kota pegunungan ini.
Or0-Oro Dowo, 06 Oktober 2007
Keindahan Lain Kedung Kandang
Setelah tahu dengan mata kepala sendiri indahnya sunset di Puncak Buring, yang masih wilayah Kecamatan Kedung Kandang. Ini ada satu lagi potensi wilayah di kecamatan tersebut. Wisata Rolak. Tapi sewaktu saya acara Rembug Kampung April kemarin jalanannya masih makadam, padahal masih ikut Kotamadya Malang, yang notabene adalah kota besar di Jawa Timur.
View Sunset in Malang?, Why not.
Hari Selasa,2 Oktober 2007 alhamdulillah ada waktu untuk ikut
dengan teman-teman Putri Lingkungan dalam acara Sambang kampung
di Perumahan Puncak Buring.
Perumahan di Bukit Buring tersebut sangat asri,bersih dan tertata rapi,
sehingga pantas menjadi salah satu pemenang Lomba MIRR
(Malang Ijo Royo-Royo) yang dihelat oleh Radar Malang, Sampoerna Hijau dan Pemkot Malang. Dari puncak bukit kita bisa melihat keindahan kota Malang dan indahnya sunset.
“what are wonderful world”, begitu kata Elton John.
Ini saya bagi keindahan sore itu lewat foto.
Embong Peni Suparto
Sudah hampir 1 bulan program RR (Responsible Riding) berjalan,
tetapi memang himbauan tanpa adanya dukungan adalah mustahil.
Banyak protes yang mengemuka, terutama adalah prasarana jalan yang sangat jelek,
lobang disana sini. Jangan hanya jalan Buring, Semeru, Kahuripan saja yang diperbaiki.
Tetapi kalau bisa yang banyak lobangnya yang lebih diutamakan.
Kata orang Malang alias jare kera ngalam ,
“Embong'e Peni (walikota Malang) thok sing diaspal??”.
Bagaimana Pak Wali???
Fly Over A.Yani Untuk Iklan???
Bentang tengah Fly Over A.Yani Malang sudah selesai.
Setelah sekian lama terganjal karena kaki crane yang
digunakan untuk menaikkan balok penghubung mengganggu perjalanan Kereta Api.
Banyak pertanyaan muncul setelah ini?
Pertanyaan pertama, apakah bisa digunakan sebelum hari raya??
karena memang kepadatan Jalan A.Yani sudah parah.
Walo sebenarnya hampir semua jalan di kota malang berpotensi macet,
akibat sempitnya badan jalan. Pertanyaan kedua. Bagaimana dengan kaki fly over tersebut? Apakah dibiarkan kosong, yang akhirnya mengundang para artis lokal
"graffiti" melukisinya dengan kata-kata yang tak pantas.
Mungkin lebih baik digambari dengan himbauan dari Instansi,
semisal tentang tertib lantas, penghijauan,kebersihan atau apa sajalah.,
atau malah lebih baik sebagai space iklan. Selain lebih indah,
juga ada pemasukan ke pemda.
Kita tunggu saja, jadi apa nanti...
Subscribe to:
Posts (Atom)