About my Blog

But I must explain to you how all this mistaken idea of denouncing pleasure and praising pain was born and I will give you a complete account of the system, and expound the actual teachings of the great explorer of the truth, the master-builder of human happiness. No one rejects, dislikes, or avoids pleasure itself, because it is pleasure, but because those who do not know how to pursue pleasure rationally encounter consequences that are extremely painful. Nor again is there anyone who loves or pursues or desires to obtain pain

Cek dan Ricek Mokas (TIPS Motor bekas)


Motor bebek punya pangsa yang sangat besar. Sebagai motor utama atau motor rakyat , rata-rata motor bebek dijual dengan harga murah plus bermacam-macam promo. Walau banyak serangan Type motor bebek baru, Supra X 100 (99 cc) masi menjadi pilihan saya untuk melengkapi garasi. menemani si Scorpio 2005 dan Astrea Prima tahun 1989.

Setelah memilih, memeriksa, meminang dan jelas membayarkan sejumlah uang ke pemilik lama, sekarang waktunya Supra X masuk bengkel. Loh kenapa??

Anda pasti menyadari bahwa tidak sepenuhnya mengetahui riwayat kesehatan motor bekas/ Second yang sudah kita beli. Sekilas mungkin kita akan mendapat informasi saat pengecekan langsung sebelum memastikan membeli. Minimal sang pemilik lama menceritakan plus (mungkin Minus) dari motor yang dilego. Lebih beruntung lagi anda memang sudah tahu karena motor tersebut punya saudara atau teman.

Apapun informasinya, alangkah lebih afdol dan baiknya kita melakukan "General Check Up" di bengkel.

Motor yang sudah pernah di modif, pernah jatuh atau di substitusi partnya akan jelas terlihat. Cek tersebut juga untuk meyakinkan kita bahwa nantinya tidak akan ada masalah, terutama di hal mesin ketika anda sudah mulai mengajak berjalan-jalan. Bagian-bagian yang fast moving juga harus diperiksa. Pada Usia motor lebih dari 2 tahun, bagian-bagian motor sudah banyak yang termakan usia pakai.

Ketika sudah diyakinkan bahwa motor bekas yang anda beli sehat. Sekarang tinggal mengubahnya sesuai dengan gaya menyetir anda.
"Ingat, jangan hanya teliti sebelum membeli motor bekas. Akan tetapi teliti juga saat motor bekas sudah di tangan."

Me-Nyaman-kan dan Me-Standart-kan kembali Scorpio 2005 (part 1)

Standart bawaan pabrik adalah posisi ditengah-tengah, antara kenyamanan dan ketidak nyamanan. Bisa jadi, karena kebutuhan dan selera, setelan ergonomi standart dr pabrikan dianggap kurang nyaman atau malah kelewat nyaman.

Demi mengejar gaya, beberapa kali ubahan pada scorpio 2005 milik saya dilakukan. Sayang, ubahan tersebut malah tidak membuat nyaman. Mumpung, moment Touring sedang giat-giatnya, alias lagi seneng-senengnya. Ubahan yang mengurangi kenyamanan berkendara jauh, saya modif supaya lebih comfort, minimal menjadi standart lagi.

1. Stang/ steer.
Dulu pertama kali mengadopsi stang Ninja 150R atau Thunder tubular yang agak membungkuk. walhasil touring pertama ke Purwokerto menjadi tidak nyaman. Ster menjadi berat. Gampang limbung jika lewat jalan berpasir/ becek. Efek jangka panjang, pinggang ama pundak jadi gampang capek. Di Purwokerto saya ganti dengan Model ster baplang/Trail. Keren seh tetapi kelamaan, kerasa juga capeknya.
akhirnya Ster Standart bawaan Mega Pro yang saya beli seharga 35 ribu, sangat terasa ergonomis. Ditambah adapter :membuat posisi ster pas dengan postur tubuh saya yang tinggi.

2.Shock absorber.
Skok depan saya pendekin. Biar kelihatan ceper, dan juga lebih keren. Bila kita melihat dari depan motor scorpio standart, maka akan tecrlihat ruang kosong yang lebar antara tangki dan roda. Kelihatan seperti jangkung, gak padet berisi seperti honda Tiger. Namun, penambahan Oli skok, membawa konsekuensi berat. Entakan/ goyangan dari roda depan sangat terasa di tangan. Apalagi saya sering melewati jalur Bojonegoro dan Tuban yang bergelombang. Rem depan pun kurang bisa menggigit karena skok tidak mampu menyerap tenaga momentum dari massa motor dan ridernya. So, skok akhirnya saya standartin. Saya serviskan di Gg.Rahayu kota Kediri, karena tempat tersebut adalah langganan Scorpio saya (2X servis monoshock). Cukup dengan Rp.25.000, - . Info, Untuk Kapasitas standart skok depan Scorpio adalah sebagai berikut : Scorpio-Z Spoke 252 ml, Scorpio-Z CW 244 ml.

3. Ban.
Saya masih mengadopsi pelek standart DID, plus ban lebar swallow x-worm 110 depan dan 120 di belakang. Sayang.. hal tersebut menambah berat. Sehingga tarikan menjadi semakin loyo. Rencana kedepan (part 2) mau saya ganti Ring 17 Alumunium, plus ban dengan lebar 100 dan 110 untuk depan/belakangnya.

4. Dengan semakin nyamannya motor, GPS Super Spring mungkin sudah bisa saya pasang..hehehe..


5.Alat keamanan tambahan.
Anjrit dah tuh maling. Scorpio saya hampir ludes dibawa kabur. Alhamdulillah ada yang nmergokin. si maling yang membawa mio kaburrrrr...
Mau gak mau harus mengganti dengan model baru. Model Nazi. Plus ada tambahan gembok cakram. Maunya pasang remote alarm, tapi kelewat mahal seh. Remote juga ditakutkan akan rusak, karena saya memang full suka adventure."rumah kunci bawaan pabrik yang acuk-adut gara2 maling sialan"
"rumah kunci variasi model Nazi, semoga aman"

next :Ninggikan dan membuat monoshock belakang se'empuk Yamaha Yz 250. Sang mekanik di gg.rahayu sudah menyanggupi. kedua, mengganti karet pompa vacum yang ampun mahalnya (Rp.600 ribu). moga ada rejeki lebih...

Rain Touring (again)

Malang bukanlah tempat yang asing. Berkali-kali saya jalani touring kesana , karena Malang adalah hometown kedua setelah Madiun.

Siang itu lumayan terang, setelah preparing ransel, Scorpio langsung unjuk gigi meluncur dari Pare. Jalur Kediri-Malang untuk musim hujan seperti sekarang memang rawan longsor. Saya menemui 4 titik longsor, untuk lokasinya saya memang tidak hafal namanya, walau sudah 10 tahunan wira-wiri.

Di daerah sebelum Pemandian Dewi Sri Pujon saya berhasil mengambil gambar perilaku sebagian masyarakat kita yang masih belum sadar akan Safety Riding..
mengemudi tanpa helm ( Diambil dr kamera HP :p.. g safety jg buat saya)

mereka sekeluarga, tanpa helm semua.. nah, dijalur ini sering ditemui masyarakat sekitar yang tidak memakai helm. Meskipun berkali-kali sering ada razia, kayaknya perilaku tersebut sulit diubah.

Perjalanan memang lebih lama sekitar 30 menit, karena terjebak beberapa kali kemacetan di lokasi longsor dan sejuknya udara pegunungan membuat konsentrasi agak menurun. Jalur Pare (kediri)- malang biasanya bisa ditempuh selama 1,5 jam dengan motor.

Mumpung sudah 2 minggu tidak pulang Malang. Saya dan teman-teman berencana jalan-jalan. Puas bermain di BNS (Batu night spectacular) kami meluncur menikmati Nasi ceker di depan Carrefour A.Yani malang (dulu Alfamart). Sempat mampir sebentar di depan kampus UMM, karena teman saya janjian ketemuan dengan sesama penghobis Scooter.
Warung yang terletak di depan Carrefour atau seberang Telkom Malang, memang buka malam hari. Menu nasi ceker, sayap, sayur lodeh dan ampela ati menggugah selera warga Malang. buktinya semakin malam semakin ramai saja warung tersebut.

Kami berlima berniat melihat geliat bro bikers dari kota Malang pada malam itu. Sayang, karena cuaca hujan, kami cuma melihat ada 5 motor Bro Scooter di depan Museum Brawijaya dan yang lumayan ramai adalah bro Tiger di dekat Pesawat jalan Soekarno Hatta. Lainnya mungkin lagi Tiarap..hahaha...

Keesokan harinya, setelah menyelesaikan segala sesuatu urusan di kota tersebut. Saya bersama 4 teman lainnya meluncur kembali ke Pare. Bro Didik dan Arifin dengan Satria FU nya, bro Imam dengan Supra nya, Bro Yusron dengan Supra fitnya, dan bro fajar dan Aam dengan Mega Pro merahnya. Walaupun hujan, kami ber8 tetap meluncur menerobos jalur Pujon- Ngantang-Kasembon. Tips-tips touring saat hujan pun terpraktekkan (link ini)

Cuaca gelap menambah kewaspadaan saya, hampir ada insiden kecil dengan bro Arifin. Dia hampir tertabrak truk pengangkut Susu karena terlalu memaksakan memotong jalan (yach namanya juga bro Arifin si rider jarang touring keluar kota :p) safety Firs bro..

Walaupun kami sedikit agak ngebut.Alhamdulillah.. Kami semua selamat sampai di Pare pada pukul 7.30an. Kami sempatkan sejenak mampir ke warung tahu telor Mbak Ni , karena hujan membuat kita semakin lapar.

Sebenarnya selama perjalanan saya ingin mencoba GPS baru, sayang karena belum ada "pad" yang kuat di ster motor, saya takut jatuh.

sedikit info : Hari Kamis sebelumnya di jalur tersebut, terjadi perampokan Mobil. lihat berita selengkapnya disini.

TIPS Berkendara dan Touring di Musim Hujan

Indonesia yang beriklim Tropis mengenal 2 musim, yaitu Musim kemarau dan Penghujan. Di bulan April ini, di wilayah saya (Jatim) masih masuk bulan Penghujan. Hujan bisa turun setiap saat, bahkan disaat pagi hari atau siang yang terik.

Resiko kehujanan pasti mengancam setiap Bikers. Termasuk juga saya yang tidak setiap hari memakai mobil.

Berikut beberapa Tips Touring disaat hujan, berdasarkan pengalaman pribadi.

PERSIAPAN SEBELUM HUJAN
1. Siapkan motor anda untuk melibas air. Hal tersebut meliputi;
  • Karburator. Idealnya Filter karburator tidak anda lepas atau anda ganti dengan model terbuka. Karena resiko uap air masuk sangat tinggi. Uap air bisa menyebabkan uap bensin tercampur air dan mengakibatkan terganggunya proses pembakaran.
  • Sistim pengapian. Sekarang memang sudah jaman CDI. Kalau toh para Bikers yang masih menggunakan Platina itu sedikit. Pengapian perlu kita lindungi dari Air. Dari mulai CDI sampai Spurk Plug/ tutup busi. Pakailah yang masi rapat. Bila karet penutup di Spurkplug sudah getas, baiknya anda ganti dengan yang baru.
  • Alur ban. Alur ban yang sudah mulai berkurang dan tipikal ban racing, tentunya sedikit rawan untuk diajak kebut-kebutan disaat hujan. Bila perlu, carilah ban yang alurnya mampu membuang air.
  • Tekanan angin ban. Tekanan angin ban yang terlampau keras bisa menyebabkan cengkraman roda berkurang karena ban cenderung membulat. Contohnya, untuk Scorpio saya pakai tekanan 30 psi untuk depan, dan 35 psi untuk belakang.
  • Kelistrikan. Lampu utama, lampu belakang, dan sein sangat penting sekali, terutama disaat hujan. lampu-lampu tersebut membantu menunjukkan keberadaan kita terhadap bikers/ pengguna jalan lain.Jangan lupa juga reflektor bila perlu.
  • Rem. Rem yang terlampau pakem bisa mengakibatkan roda mengunci dan terpeleset. setel standart sajalah.
2. Persiapan pengendara dan barang bawaan.
  • Klo fisik anda lelah dan memaksakan diri touring disaat hujan, maka perbanyaklah istirahat di tempat aman bila sudah mulai merasakan kondisi konsentrasi menurun.
  • Pakailah kaca helm yang bening, bukan berwarna hitam atau pelangi. Karena disaat hujan penglihatan kita otomatis berkurang.
  • Pakai baju berwarna terang. Warna terang juga bisa kita peroleh dari warna helm, jas hujan, tas backpack atau juga cover backpack.
  • Lebih aman, pakailah Jas Hujan model Two Pieces, bukan batman/ponco. Sering saya mendengar ada kecelakaan gara-gara jas hujan ponco terjerat jari-jari roda atau kendaraan lain. Warna terang sangat disarankan.
  • Amankan barang bawaan dari hujan. Selalu bawa tas kresek besar minimal 3 buah. 1 untuk barang2 besar, kedua dompet dan hp atau barang berharga lain, ketiga untuk mengamankan sepatu.
  • Cover Bag untuk backpack yang dijual di Gearshop bisa jadi pilihan, tapi bukan pula jaminan. Karena beberapa hari yg lalu, berkas-berkas saya hancur akibat derasnya hujan. warna terang juga dianjurkan. harganya bervariasi, dari Rp.25ribu untuk kapasitas 25 liter sampai 100an untuk kapasitas yang lebih besar.
  • Memang rawan juga berkendara tanpa memakai sepatu, sebisa mungkin, bila anda sudah mengira akan hujan, Bawalah sepatu cadangan yang biasa-biasa sajalah, yang bisa diajak berbasah-basah ria.
PERILAKU SELAMA BERKENDARA
3. Perilaku selama berkendara.
  • Jadilah bikers yang selalu mengutamakan Responsible riding (saling menghargai).
  • Bila hujan deras, tidak ada salahnya anda menyalakan lampu utama. Sebagai penanda keberadaan anda.
  • Kurangi kecepatan bila melewati genangan. Genangan air bisa mengakibatkan efek aquapanning(bener gak sih tulisannya spt itu??). siapa tahu juga di genangan tersebut ada lubang besar yang siap membuat anda terpelanting. nahhh lo!!!
  • Hati2lah terhadap rel kereta api. Usahakan anda melewati dalam posisi tegak lurus/ memotong. Posisikan diri anda serileks mungkin dan konsentrasi. Untuk menghadapi kemungkinan terpeleset.
  • Kondisi hujan pada malam hari, mampu mengurangi penglihatan kita sekitar 50%. Oleh karena itu, jadikanlah kendaraan lain atau garis putih marka jalan sebagai patokan.
  • Buta sesaat. Kondisi hujan, seringkali memaksa bikers dan kendaraan lain untuk menyalakan lampu jauh (dim)/ tambahan yang sangat mengganggu pengendara yang berlawanan arah. Segera beri tanda sein ke kanan, kode dengan lampu jauh sebentar dengan maksud agar dia mengubah menjadi lampu utama biasa. Kurangi kecepatan. Bila kendaraan lawan tetap tidak mau, baiknya mengalah atau bila ngotot kita nyalakan saja lampu dim kita.. hahaha.. emang enak??
  • Pastikan, barang bawaan sudah aman. Anda tak mau selalu khawatir dengan keadaan barang bawaan anda khan?? karena itu bisa mengganggu konsentrasi anda berkendara.
  • Ada lagi, bila anda mau memakai jas hujan. Carilah tempat berhenti yang aman dan nyaman.. Ingat, siapa tahu anda berhenti di suatu daerah rawan. Pada saat itu anda pasti terfokus untuk segera memakai jas hujan. Waspadalah!! waspadalah!!!
SESUDAH SAMPAI DI TUJUAN
4. Sesudah hujan.
  • Segera siram dengan air biasa (sumur/ PDAM) motor kesayangan anda. Air hujan bisa menyebabkan korosi/berkarat pada kendaraan.
  • Bila sempat, bisa langsung anda cuci motor.
  • Jas hujan,baiknya juga diperlakukan sama. Bahan jas hujan juga bisa berjamur bila anda diamkan. baiknya langsung anda jemur.
Info tambahan :
1. Di pasaran dijual Helm anti fog/kabut. setahu saya merk seperti AGV, Arai, Shoei atau Nolan sudah ada. (gambar helm diambil dari Blog mas 3)
2.Bila anda penyuka hiking. Jaket tebal anti air, ct: Cartens Adventure, spt punya saya, bisa dijadikan alternatif jas hujan untuk tubuh bagian atas. tanpa harus repot berganti jas hujan sewaktu hujan.

Tips diatas berdasarkan pengalaman pribadi. Bila kurang, tidak ada salahnya anda menambahi sendiri.
Safety riding and Responsible Riding First!!!!

Merk dagang apapun, yg tersebut/Gambar diatas adalah karena penulis memakai dan mempunya barang tersebut. Penggambaran tsb supaya jelas. Tidak ada sangkut pautnya dengan Marketing/ Promosi dari Merk tertentu.

ada yg nitip iklan neh. : jas sepatu hujan

Tersesat gara-gara Garmin.

Berbekal pengalaman dan insting berkendara, menjelajah wilayah baru menjadi hal sangat menarik untuk dilakukan.

Selama kuliah di Malang, saya seringkali pulang-pergi dengan motor Prima 89. sewaktu itu jalur yang saya pakai adalah Madiun-Kertosono-Perak-Sembung(Stasiun)-Gudo-Ngoro-Kandangan-Malang. Pernah juga saya melewati Jalur2 lain yang tentunya lebih pendek Kertosono-Purwoasri (arah Ayam Panggang Bangi)- ambil kekiri-Tembus Kandangan. dus, banyak yang lainnya.. tentunya sensasi mencari jalan tembus masih saya lakukan, selain mendapat pengetahuan tentang wilayah baru, jalan tersebut bisa dijadikan jalan alternatif ketika suatu saat kita terjebak kemacetan atau jalan yang di barikade.

Setelah hampir 1 dekade kemudian, mendapat E71 yang dilengkapi dengan GPS dan Nokia Maps membuat rasa penasaran menjadi semakin tambah dengan jalur-jalur baru dan wilayah2 baru. Mumpung Gratisan, fungsi GPS sy paksa kerja keras untuk menjelajah wilayah Tuban dan Bojonegoro. Sayang, aplikasi tersebut hanya diberikan gratis selama 3 bulan, setelah masa pakai 3 bulan Nokia meminta untuk hrs membayar mahal. jiahh.. sapa yg mau.

Untung ada Aplikasi Garmin yang bisa diinstalkan ke E71. Berikut Link dari Giest Blog. (http://www.giest.org/) Di blog tersebut disajikan secara lengkap dan mendetail, baik sofware aplikasi maupun cara instalasi.
"Tratataaaaa..... Garmin sudah bisa.":ayuk:
Garmin memberikan akses yang lengkap terhadap info SPBU, Tempat2 fasilitas umum, baik Bank, Sekolah, Kantor-kantor Pemerintahan dan termasuk juga situs-situs bersejarah. Tapi tidak selamanya Garmin memberikan Garansi kepada kita untuk mencarikan jalan yang terpendek atau tercepat. Pertama kali memakai malah kesasar gara2 Peta di Garmin, yakni ketika menjelajah dari kecamatan Plosoklaten, Kediri menuju Kecamatan Gurah, Kediri. Hal ini disebabkan karena Garmin hanya menyertakan jalan umum, tidak terdapat di dalamnya jalan tikus apalagi jalan kelinci..wakakakakkk..

Jadi jika anda memang sudah mengenal daerah tersebut lengkap dengan gang-gang, jalan tembus atau shortcutnya mending anda lebih mempercayai pengalaman daripada sebuah peta.

Seru sekali mendengar kata "recalculating" ketika beberapa kali waktu melewati jalan tembus.. Hal ini disebabkan karena garmin mencoba mencocokkan jalan yang ada di database dgn kondisi real kita berada.

Setidak-tidaknya Garmin membantu memberikan gambaran daerah yang kita lalui selama perjalanan, daerah di sekitarnya dan daerah yang akan kita lewati. Sehingga kita tak akan merasa di dunia lain yg belum kita kenal.


GPS bernama Garmin, sebuah Peta, Kompas dan walkie talkie info lantas, hanyalah sebagai alat bantu. jika Tersesat dan ragu-ragu, bertanyalah pada warga sekitar yang sekiranya dapat anda percaya. Sedikit sok tahu ketika bertanya juga diperlukan agar tidak ditipu oleh orang yang berniat jahat, so jangan lupa melirik peta dan garmin anda dahulu sebelum bertanya.:gatau:
Kalau ini mah namanya Garcot/ Garkem. bukan Garmin..
(garcot = garmin cocot, garkem = garmin cangkem alias tanya.. :p)

Cobalah untuk sesekali mencari jalur baru daripada yg anda lewati selama ini. Dan rasakan sensasinya!!! Salam Adventure..

The most exciting dan the Nyusahin, Scorpio Z..


Yang menyenangkan dgn motor Scorpio...
1. Bisa tahu daerah-daerah/ kota di Jawa Tengah. dari mulai Jogja, Sragen, Banyumas, Kebumen, Brebes, Tegal, Pekalongan, Batang, Semarang, Salatiga..
2. Tahu jalur tercepat dari Kediri ke Brebes..
3. Bisa ngeledek motor lain yg larinya lemottt.... Peace:ngacir:
4. Bisa nyoba nyetir motor 130 KPJ @7000 RPM. benernya pgn lebih..tapi dah ngeri.
5. Bisa touring minimal 1 minggu 1 kali ke Bojonegoro, Tuban atau Malang.
6. Mengantarkan cari Rezeki tiap harinya.
7. Irit pula. 1 liter = 30-35 km.
8. Jarang disuruh berhenti ama Polantas jika ada Razia.

Yang nyusahin...
1. Berat... 2 kali luka lecet waktu nahan si Pio jatuh ke Kanan.:nyerah:2. Oli bawaan. YamahaLube keok.. so pake Shell Advance SX 800ml x 2 botol skr. jadi boros, 1 bulan sekali ganti.
3. Kurang lincah diajak manuver, apalagi kalau pake steer nya Ninja.

First Scorpio Riding Experience.

Dari kecil saya sudah memimpikan ingin punya motor 4 Tak, tapi bermerek Yamaha. Jujur saja , tahun 1980an, teknologi 4 tak di Indonesia masih kental dengan Honda dan Kawasaki.

Dus... di akhir tahun 2008 saya mendapat tawaran dari orang tua. Bukan tawaran nikah, tapi tawaran untuk dibelikan motor baru. Syarat saya waktu itu ada beberapa hal : 1. enak buat touring karena memang akan saya pakai kerja. 2. bisa dipakai ngebut dan 3. gak malu2in. Waktu itu ada beberapa pilihan Thunder 125, Mega Pro, GL Max, V-Ixion, Sypra X 125 dan Honda Tiger.

Jujur saya ngebet ama Honda Tiger, tapi kakak saya nyeletuk ”kenapa gak Scorpio saja?”. wow, motor apa pula itu? Akhirnya selidik punya selidik saya berkenalan dengan Scorpio. Oalah, tuh motor ternyata adalah motor yg sering dipakai Pak Polisi Patroli. Saya sebenarnya agak ragu, karena modelnya aneh. Tapi setelah beberapa hari hunting di bursa motor bekas (maklum dana ngepres) saya tergoda.. Tenaganya bo!!!! Kayak naek motor gede, gagah pisan euyy..

Dus.. akhirnya terpilihlah Yamaha Scorpio tahun 2005 warna Hitam dengan kondisi mulus.


Ada cerita menarik setelah ini. Om saya yg dr dulu maniak motor RX King, setelah tahu saya beli Scorpio, beliau juga ikutan beli 1 minggu kemudian.

Body yang terawat, tak menjamin juga tunggangan langsung bisa diajak jalan2. Namanya juga dr dl suka ngebut, ngeliat Scorpio yg ber cc 225 Cuma lari 80 kpj, bikin hati dongkol. Rombakan pada mesin langsung dilakukan. Paling hanya mengubah setelan dan mesin ditraining selama 1 minggu untuk ngebut, dipaksa sampai batas maksimal kecepatannya. Alhamdulilllah, si Pio dapat lulus Training.

Setelah siap, dan juga karena alasan pekerjaan. Sang Pio saya ajak Touring dari Pare ke Purwokerto (November 2008). Berangkat jam 1 siang setelah sholat dhuhur, Pio masi kewalahan mengalahkan Kaze 110. wedew, kok masi belum mau lari gini?? Tak apalah.

Menjelang magrib saya beristirahat di Mantingan, Ngawi. Rasa capek menghinggapi, pertama karena memang belum terbiasa sama beraatnya si Pio, yag kedua karena Riding Position yg salah. Baru nyadar bahwa stir sudah diganti milik sang Ninja. Jadinya tangan jadi pegel karena posisi duduk menunduk.
Setelah menikmati semangkuk soto ala Jateng , es teh, tahu dan selinting rokok di Ngawi, sy dan 2 teman saya melanjutkan menyeberang ke Sragen. Kita putuskan untuk menginap semalam di kost temen saya yg kebetulan memang mendapat Area Sragen.

Days 2 : pagi2 jam 5 perjalanan dimulai. Setelah ngebut selama 2 jam akhirnya kita sampai di jogja. Perut laper sudah melanda, so seperti biasa mampir dulu di rumah temen satu kantor yang rumahnya di daerah Godean. Asyik, dapet suguhan maem, bisa ngirit.hehehe.

Perjalanan dilanjutkan ke arah purwokerto. Tak banyak yang dapat dinikmati terutama setelah Buntu, Banyumas karena hari mulai gelap. Rasa kantuk terobati oleh pengatur lantas yg membawa obor di setiap tikungan yang berada di sekitar jalur prupuk. Jalur berkelok-kelok menjadi rawan apabila tidak ada Rambu. Sehingga masyarakat sekitar memberi petunjuk, dengan harapan para pengguna jalan mau melempar koin untuk ganti uang lelah mereka. Dus.. akhirnya jam 10 malem nyampai juga di tujuan, di rumah teman saya di daerah pasar Manis, Purwokerto.